Mohon tunggu...
Fahrul Bagenda
Fahrul Bagenda Mohon Tunggu... Jurnalis - Freelance

Memberi Fakta Secara Akurat dan Terpercaya

Selanjutnya

Tutup

Makassar

Lagi dan lagi, Pelecehan terjadi di lingkungan Kampus,

24 Desember 2024   22:46 Diperbarui: 24 Desember 2024   23:08 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh: Foto Pelecehan Seksual (Sumber: https://www.tangerangkota.go.id/berita)

Kompasiana. Lagi dan lagi setelah di tempa masalah kasus uang palsu, kini di kampus UIN Alauddin Makassar, terdapat kasus baru.


Dunia akademik kembali tercoreng dengan munculnya kasus kekerasan seksual. Kali ini, seorang mahasiswi Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, sebut saja Agnes (nama samaran), menjadi korban dugaan pelecehan oleh seorang dosen. Kejadian ini dilaporkan terjadi pada 9 Oktober dan 30 Oktober 2024 lalu.

Agnes menceritakan kronologi kejadian. Pada awalnya, ia dipanggil oleh dosen berinisial IA untuk menanyakan progres hafalan. Namun, interaksi tersebut disertai kontak fisik yang tidak seharusnya, seperti memegang tangan dan bahu.

"Kenapa ada dosen yang pegang-pegang tangan," ungkap Agnes yang mulai merasa ada hal janggal kepada media, selasa (24/12/24).

Lebih lanjut, Agnes mengungkap bahwa IA sering memintanya untuk pulang terakhir dibandingkan teman-teman lainnya dengan alasan menyetor hafalan. Pada 30 Oktober 2024, IA kembali melakukan tindakan serupa. Saat Agnes membacakan hafalannya, IA tidak hanya memegang tangannya, tetapi juga melakukan pelecehan fisik lebih lanjut dengan menyentuh bagian tubuh vital korban.

Agnes mengaku sempat mengalami kondisi freeze atau tidak bisa bereaksi saat pelecehan berlangsung. Setelah kejadian di kelas, IA bahkan terus mengejar Agnes hingga ke area parkiran fakultas, memintanya untuk menyetor hafalan lagi.

Selanjutnya korban kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada beberapa dosen dan pimpinan fakultas. Namun, tanggapan yang diterima mengecewakan. Agnes diminta untuk tidak memperpanjang hal ini dengan dalih kurangnya bukti, seperti rekaman CCTV. Bahkan, ia disarankan untuk pindah kelas agar tidak bertemu dengan pelaku, sehingga saran tersebut ditolak oleh Agnes.

"Maafkan saja ustad itu, khilaf dia," ucap salah seorang dosen, mencoba membujuk Agnes agar tidak menindaklanjuti kejadian tersebut.
Namun, disisi lain ada juga dosen yang mendukung Agnes dan menegaskan bahwa korban tidak seharusnya disalahkan.

Rumor di kalangan mahasiswa menyebutkan bahwa pelaku telah dipindahkan ke fakultas lain. Namun, Agnes dan beberapa mahasiswa masih melihat IA mengajar di Fakultas Adab dan Humaniora, meski tidak lagi mengajar di kelas Agnes.

Korban telah melaporkan kejadian ini ke Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN Alauddin pada 26 November 2024. Namun, hingga kini, belum ada langkah tegas yang diambil oleh PSGA, yang dipimpin oleh Dr. Djuwariah Ahmad.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Makassar Selengkapnya
Lihat Makassar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun