Akibat kemarau panjang yang melanda wilayah Petarukan, Pemalang Jawa Tengah membuat para petani mengalami kerugian atas hasil tanaman pada pada musim tanam kali ini.
Menurut Nurhayati petani asal desa Kendaldoyong, Kec . Petarukan , Pemalang, Jawa Tengah yang ditmui Kompasianer mengatakan, hasil musim tanam saat ini hasilnya minim. Bila diperhitungkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk selama musim tanam, itu tidak seimbang dengan hasilnya . Dia menyebutkan, untuk hasil tanam sawah yang seluas 1/4 hektar hanya laku terjual RP 4,5 juta padahal biaya yang dikeluarkan untuk itu sekitar RP 4 juta lebih. Itu pun Dia menggunakan pompa air sendiri untuk mngairi sawahnya, apalagi kalau mnyewa pompa air untuk mengairi sawah tentu lebih banyak lagi biaya yang harus dikeluarkan.
Hal yang sama juga disampaikan Maftuhin, petani asal kdesa Kendaldoyong ini mengatakan, bahwa Ia bahkan gagal panen karena lokasi sawahnya jauh dari sungai sehingga Ia tidak dapat mengairi sawahnya, dengan menggunakan pompa air.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H