Mohon tunggu...
Mohammad Fahrul Ilham
Mohammad Fahrul Ilham Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi 23107030060 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Seseorang yang memiliki minat besar di dunia olahraga dan entertainment-nya, serta bertekad kuat untuk berkarir sukses di bidang tersebut.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Fenomena

4 Juni 2024   14:03 Diperbarui: 17 Juni 2024   15:40 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Postingan salah satu akun fanbase timnas Indonesia tentang fenomena meningkatnya pendukung perempuan dari timnas (source: IG/@pengamatsepakbola)

Fenomena groupie suporter wanita Timnas Indonesia semakin menarik perhatian publik. Kehadiran para wanita yang mendukung tim nasional ini menimbulkan dua sudut pandang yang berbeda, di satu sisi menambah semarak meriah saat timnas tampil, namun di sisi lain justru memunculkan berbagai tanggapan negatif di kalangan suporter timnas laki-laki.

Mengenai istilah "groupie" sendiri merujuk pada seseorang, umumnya perempuan muda, yang mengidolakan dan terobsesi secara berlebihan terhadap selebriti, musisi, atau atlet tertentu. Mereka rela melakukan apa saja demi bisa dekat dan mendapat perhatian dari sang idola. Pada mulanya fenomena ini terjadi di ranah group band, namun seiring berjalannya waktu mulai juga masuk ke bidang-bidang lain, termasuk olahraga, utamanya sepakbola.

Groupie, yang umumnya terdiri dari wanita-wanita muda, rela menempuh perjalanan jauh demi memberikan dukungan langsung kepada para pemain Timnas. Dengan atribut serba merah putih dan riasan wajah yang mencolok, keberadaan mereka sulit untuk diabaikan. teriakan penyemangat dari tribun groupie seakan menjadi pemandangan yang tak terpisahkan dalam setiap laga. Namun, fenomena ini juga menuai kontroversi. 

Sebagian masyarakat menilai bahwa groupie lebih mengutamakan pesona fisik pemain ketimbang prestasi di lapangan. Sikap yang mereka perlihatkan kepada para punggawa timnas pun sangat disayangkan sebab dianggap agresif, bahkan di antara mereka ada yang sampai mengejar hingga ke hotel tempat istirahat para pemain. Hal tersebutlah yang membuat mereka dianggap hanya mencari perhatian dan popularitas sehingga tidak jarang, komentar-komentar bernada seksis dan objektifikasi terhadap groupie bertebaran di media sosial.

Terbaru, pada laga bertajuk laga persahabatan antara Timnas Indonesia vs Timnas Tanzania (2 Juni) kemarin, terlihat di tribun penonton dipenuhi oleh para pendukung wanita, meskipun laga tersebut bukan laga resmi, seperti FIFA Matchday atau yang lainnya, para wanita tersebut tetap sangat antusias untuk menonton pertandingan. 

Namun, kehadiran mereka ini kembali memunculkan tanggapan negatif dari para pendukung timnas lainnya yang mayoritas para lelaki, bahkan semakin meningkat pada ranah hujatan sebab di antara para wanita yang kerap bersorak ketika timnas memegang bola, terdapat banner yang berukuran cukup besar. Banner tersebut bergambarkan diri dari salah satu punggawa timnas yang masuk jejeran pemain diaspora Timnas Indonesia, yaitu Nathan Tjoe-A-On.

Dari hal tersebutlah, menjadikan para suporter timnas dari kalangan para lelaki lumayan geram dengan sikap para groupie ini sebab dianggap hanya mendukung salah satu di antara para pemain timnas daripada mendukung timnas secara keseluruhan. Di media sosial sendiri, banyak komentar bermunculan bernadakan kritik terhadap para groupie ini. 

"Tolong dengan sangat bagi kaum perempuan, tolong dipin Mas Reza @pengamatsepakbola gue mau ngomong nih, tadi gua ngeliat ada fans pajang foto/banner yang ada gambar Nathan, apakah pantas? Padahal yang main bukan hanya Nathan doang lho, tolong ya. Ini timnas bukan Kpop idola para kaum haw aitu, kalian ngefans boleh, dukung boleh, tapi jangan norak, jangan pasang foro pemain apalagi hanya 1 pemain, itu tidak pantas, apalagi dengan teriakan Aaaaaa... sekenceng itu. Mending nyanyi chant "garuda di dadaku" itu lebih pantas, lebih menyemangati para pemain, sekali Nathan pegang bola langsung teriak aaaaaa..., apakah pantas? Sebenarnya kalian dukung itu karna pemain ganteng atau benar-benar karna rasa cinta tanah air Indonesia? Karna benar-benar rasa cinta Timnas Indonesia? Tolong bedakan antara Timnas dan Kpop, gua rasa harus dibenahi dalam mendukung, boleh mendukung tapi tau batas", tulis akun @alifaqihmashar di postingan akun @pengamatsepakbola.

Terlepas dari pro dan kontra, tidak dipungkiri bahwa keberadaan groupie turut meramaikan atmosfer pertandingan. Antusiasme mereka pada Timnas Indonesia patut diapresiasi. Meski demikian, penting bagi semua pihak untuk menjaga etika dan saling menghormati, agar dukungan yang diberikan tetap terfokus pada prestasi tim di atas lapangan.

PSSI selaku otoritas tertinggi sepakbola Indonesia mengambil sikap tegas dalam menanggapi hujatan dari para suporter yang ditujukan kepada penonton dari kalangan wanita. 

"Kita berharap suporter atau netizen jangan diskriminatif terhadap perempuan dengan mengatakan hal-hal yang tidak benar mengenai fans perempuan Indonesia, itu bisa penghinaan gender, Netizen harus mulai belajar lah mengenai nilai-nilai sepak bola yang menjunjung tinggi persatuan. Tidak rasis dan gender, itu musuh utama dari sepak bola di dunia, sebagai suporter sepak bola tolong jangan lakukan hal seperti itu", tutur Arya Sinulingga selaku anggota Eksekutif Komite (Exco) PSSI dikutip dari Jabar.viva.co.id. Dari pihak PSSI pun memang mengharapkan teguran kepada para Groupie tersebut selain dari pihaknya, namun teguran yang diberikan jangan sampai pada tahap diskrimanitif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun