Di setiap momen Lebaran Idul Fitri tentunya dipenuhi dengan rasa sukacita di dalamnya, begitu pun dengan momen lebaran tahun ini. Suasana lebaran kali ini pun begitu terasa sangat spesial bagi para pecinta sepakbola Eropa sebab bertepatan dengan bergulirnya babak perempatfinal (8 besar) Liga Champions musim 2023/2024 ini yang kebanyakan mempertemukan klub-klub besar Eropa dan sudah pasti memiliki basis fans besar di segala penjuru dunia.
Tentunya mereka sangat menanti-nantikan dan berharap di tengah situasi yang sedang penuh sukacita dan kekeluargaan ini, klub yang mereka dukung pun turut serta mampu semakin menambah rasa bahagia mereka dengan kelolosan ke babak berikutnya dan semakin dekat dengan title juara Liga Champions musim ini, diantara para tim yang lolos dan bertempur di babak perempatfinal, yakni Barcelona, Real Madrid, Man. City, Bayern Munchen, Arsenal, Paris Saint-Germain (PSG), Atletico Madrid, dan Borussia Dortmund .
Khusus bagi pendukung tim Barcelona (Cules), setelah sekian tahun lamanya, tepatnya 9 tahun. Pada musim ini kesempatan klub mereka untuk berbuka puasa gelar Liga Champions terasa sangat besar sebab mengetahui hasil drawing babak perempatfinal yang mengharuskan Blaugrana bertempur melawan klub raksasa dari Prancis yaitu Paris Saint-Germain (PSG) dan ternyata tim mereka, Barcelona justru mampu comeback dan meraih kemenangan dengan skor 2-3 pada leg 1 yang dimainkan tepat di malam kemenangan umat muslim bertempat di markas klub Prancis tersebut. Selain itu, ditambah pula dengan keuntungan tergabung satu Bagan dengan laga antara Atletico Madrid dan Borussia Dortmund, tentunya membuat para pendukung tim Catalan tersebut menjadi semakin percaya diri dan yakin bahwa tim mereka akan mampu melibas PSG di kandang sendiri dan mudah mengatasi perlawanan tim yang lolos dari laga yang berada dalam satu bagan dengan mereka tadi untuk semakin dekat meraih gelar paling prestesius seantero Eropa tersebut.
Namun sayang seribu sayang kembali, masih dalam momen sukacita perayaan lebaran ini, tepatnya seminggu berikutnya melakoni laga leg 2, mereka justru harus lagi dan lagi gagal meraih Juara Liga Champions untuk yang ke-6 kalinya. Kekalahan ini bagaikan petir di siang bolong, menghancurkan harapan mereka di tengah suasana perayaan Idul Fitri yang meriah. Suasana awal yang penuh dengan optimisme sebab kemenangan di leg 1 membuat para Cules yakin bahwa tim kesayangan mereka akan terus melaju hingga babak final, apalagi gol Rapinha di awal babak pertama semakin memperkuat keyakinan tersebut.
Tapi, petaka justru datang ke pihak Barcelona saat sedang dalam mode gairahnya, berawal dari Bek andalan mereka R. Araujo mendapat kartu merah sebab menjegal dari belakang pemain PSG di saat dirinya menjadi orang terakhir di pertahanan Barcelona. Hal tersebut mampu dimanfaatkan PSG untuk mengubah jalannya pertandingan, mereka berhasil menyeimbangkan skor menjadi 1-1 lewat mantan pemain Barca sendiri, Ousmane Doumbele, dan menambah 3 gol melalui Vitinha dan Brace Kylian Mbapp, membuat PSG mengunci kemenangan dan membalikkan agregat menjadi 6-4 untuk kemenangan Klub Prancis tersebut. Stadion Camp Nou sontak diselimuti kekecewaan. Para Cules termasuk yang menonton lewat TV pun seakan tidak percaya bahwa tim mereka harus kembali tersingkir dari perburuan gelar Liga Champions pada musim yang sebenarnya sangat berpotensi untuk mereka raih.
Lebaran yang mulanya menjadi momen penuh sukacita kini pun terasa ada kepahitan yang mendalam di dalamnya bagi para pendukung klub Barcelona. Mimpi mereka untuk melihat Barcelona mengangkat trofi Liga Champions lagi harus dikubur kembali, banyak pendukung Barca yang sangat kecewa dengan nasib buruk yang kembali menimpa klub kebanggannya itu di pentas Eropa. Salah satunya Khoir, pemuda yang datang ke tempat nobar di kediaman rumah temannya dengan semangat yang membara itu awalnya sudah mengira kalo Barca bakal mudah mengatasi lawannya di markas sendiri, namun justru harus menerima fakta yang sangat tak mengenakkan tatkala Blaugrana ternyata tersingkir dari perburuan gelar juara Liga Champions musim ini melalui momen yang mengecewakan yakni terbantai dengan skor yang lumayan besar.Â
"yaa... sudah pasti saya kecewa, padahal itu pas main di tandang itu kan menang harusnya kalo di kandang sendiri kan lebih enteng malah kalah kebantai 4-1, yahh... semoganya kedepannya lebih baik lahh..", tutur Khoir seakan tak percaya di akhir sesi nobar
Selain Khoir, adalagi fans Barcelona yang sangat menyayangkan kekalahan klub tersebut yang justru bertepatan dengan momen lebaran dan hari ulang tahunnya. Namanya Mujahidin, dirinya merasa kecewa dan kesal terutama pada keputusan wasit yang memimpin jalannya pertandingan, Ia menganggap kartu merah yang dikeluarkan itu tidak sesuai. Selain itu, di situasi lebaran saat ini pun membuat moodnya menjadi jelek, yang awalnya sudah yakin bahwa Blaugrana akan mampu melaju ke babak selanjutnya. Rasa badmoodnya pun semakin menjadi karena rupanya kekalahan Barca ini pas juga dengan hari ulang tahunnya, namun dirinya pun seakan pasrah akan hal tersebut.
"iya kecewa pasti sih, tapi.. yaudah lah gimana lagi, terus sempet kesel juga sih sama wasitnya yang harusnya itu nggak kartu merah kan harusnya menurutku itu, habis itu.. bikin badmood juga sih sebenarnya abis lebaran gitu, yaa... udah pede dengan Barcelona bakal lolos, tapi ya gimana lagi namanya juga permainan kan nggak ada yang tau, terus lagi ulang tahun lagi aku hari ini, jadi aakhhh.. suasana jadi badmood aja gitu", ujar Mujahidin.
Berbeda dengan kebanyakan dari para pendukung Barca yang sangat kecewa akan kekalahan tersebut, nyatanya terdapat juga bagian pendukung Barca yang justru seakan menerima hasil laga tersebut dengan beberapa analisis di belakangnya. Gito namanya, salah seorang pemuda yang cukup fanatik dengan klub asal Spanyol tersebut menilai bahwa sudah sejak awal tidak terlalu berharap dengan laga ini bila melihat performa klub Catalan tersebut sepanjang musim ini. Namun meski begitu, dalam benaknya pun ada perasaan agak kurang puas dengan kinerja wasit yang dirasa lebih memihak ke pihak lawan terutama pada bagian penggunaan VAR.
"Pendapatku Barca memang tidak diunggulkan musim ini, Barca unggul lawan PSG di laga tandang itu akan main di laga kandang tertekan kurang mental soalnya unggul satu, sedangkan PSG main lepas percaya diri, PSG mau tidak mau harus bermain menyerang. Lah yang tak herani itu, VAR nggak pernah dicek pas barca main nggak tau itu gimana, itu berat sebelah wasitnya wkwk. Tapi aku nggak nyalahin wasit si tapi Barcelona itu kurang mental, gapapa terima kenyataan, perbaiki masih banyak pemain kejutan dari La Masia (akademi klub Barcelona)", tutur Gito dengan santai.