Mohon tunggu...
Ahmad Fahrizal Aziz
Ahmad Fahrizal Aziz Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Blogger

Sekretaris GPMB Kab. Blitar, blog pribadi klik www.jurnalrasa.my.id

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Membaca Sebagai Hiburan

27 Mei 2016   19:31 Diperbarui: 28 Juli 2016   17:04 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : ayomembaca.wisc.edu

Di era gadget ini, membaca media online atau artikel di internet menjadi satu kenikmatan tersendiri. Banyak sekali website atau blog yang menyediakan tulisan-tulisan tersebut. Tak sedikit pula yang memposting ulang tulisan-tulisan lama yang pernah terbit di media cetak, yang kita sudah tidak bisa mendapatkan koran atau majalahnya. Kadang karena asyiknya membaca dari gadget, saya sampai lupa waktu. Sering tidur diatas jam 12 untuk sekedar membaca.

Internet memang memberikan akses yang bejibun, apalagi setelah adanya mesin pencari seperti google. Kita bisa dengan mudah menemukan apa yang kita cari secara lebih spesifik. Namun sebuah teknologi memang ada dampak positif dan negatifnya. Negatifnya, semakin banyak juga generasi malas, yang hanya copy and paste untuk mengerjakan karangan ilmiahnya. Berbeda dengan generasi dulu yang harus membaca dan mengetiknya ulang. Dampak negatifnya lagi, banyak sekali berita-berita yang berisi propaganda, dan bukan fakta.

Karena maraknya jaringan internet dan harga gadget yang sangat ekonomis, di beberapa sekolah sudah tidak lagi menggunakan text book dan LKS. Ada yang menggunakan tablet dan ipad. Menurut mereka itu lebih efisien, lebih menghemat penggunaan kertas yang diambil dari pepohonan. Bahkan format text book tidak hanya dalam bentuk PDF, tapi sudah banyak dalam bentuk aplikasi yang bisa diakses oleh semua ponsel android.

Tidak hanya text book, media massa pun juga bergerak ke online. Beberapa sudah total beralih ke online, seperti Media Sinar Harapan, Koran Jurnal Nasional, dll. Sebagian ada yang bertahan melalui cetak dan online. Gadget dan internet memangkas sistem publikasi tersebut.

Membaca

Namun demikian, banyak pihak menilai jikalau buku masih akan bertahan lama, meski memang jumlah cetaknya sedikit berkurang karena maraknya ebook dan aplikasi buku. Terutama novel, diperkirakan susah tergantikan. Novel termasuk jenis buku yang kemasannya unik. Baik cover, layouter hingga jenis kertasnya. Novel rata-rata tebal, namun ringan untuk dibawa kemana-mana. Selain itu, novel seringkali dijadikan bacaan yang menghibur.

Novel menawarkan sebuah cerita, yang bisa jadi sangat berlainan dari cerita hidup pembacanya. Selain dari cerita, kekuatan novel terletak pada dialog dan diksi. Dialog-dialognya kadang sangat reflektif dan memorable, sementara diksi-diksinya yang lincah, yang naratif-deskriptif, bisa membawa pembaca pada suasana yang seolah real. Bagi sebagian orang, membaca novel sama halnya menyegarkan pikiran.

Tapi sebenarnya bacaan menghibur bukan hanya novel. Hampir semua bacaan sebenarnya menghibur, termasuk bacaan ilmiah sekalipun. Menghibur tidaknya tinggal bagaimana seseorang menyiapkan moodnya untuk membaca. Mood ada hubungan dengan tingkat imajinasi dan intelektualitas masing-masing. Maka ada orang yang merasa bahwa membaca itu adalah aktivitas yang berat dan butuh instirahat, namun ada yang merasa bahwa membaca adalah bentuk istirahat itu sendiri.

Ini sama halnya dengan orang yang pergi piknik dihari libur, namun yang didapatkan justru keruwetan baru, bukan penyegaran pikiran. Misalkan karena sepanjang perjalanan macet, tempat hiburan terlalu ramai, uang habis, dll. Sementara ada orang yang melakukan penyegaran otak, cukup dengan olahraga, jalan-jalan di taman kota setiap sore, atau membaca buku sambil menikmati secangkir kopi.

Membaca, sama halnya kita berinteraksi dengan orang. Memang bukan interaksi langsung, namun interaksi dengan gagasan, pemikiran, serta cerita yang dikarangnya. Membaca termasuk bagian penting dari olahraga otak (intellectual exercise), piknik gagasan karena kita bisa ‘bepergian’ dari gagasan satu ke gagasan lain yang berbeda, hingga kencan ilmiah.

Semuanya menghibur, tinggal bagaimana kita menempatkan dan mempersiapkan diri. Jika masih belum punya ngeh untuk membaca buku, bisa dimulai dari membaca artikel singkat di berbagai situs internet. Cara itu ampuh untuk melatih diri suka membaca, daripada kuota internet menguap begitu saja hanya untuk sosial media. Bukankah lebih baik dimanfaatkan untuk membaca?

Blitar, 19 Mei 2016

A Fahrizal Aziz

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun