Sebelum memasuki materi Ke-Muhammadiyahan yang disampikan Zainal Arifin dan Erfa'i dari PDM Kabupaten Blitar, para peserta diberi pengantar materi BHD (Bantuan Hidup Dasar) oleh tim medis MDMC.
Jelang tengah malam, para peserta dibagi menjadi 8 kelompok untuk mengikuti jelajah malam, menyusur Hutan Gunung Betet yang gelap dan rimbun sekaligus belajar survival.
Turut hadir di lokasi, tim medis dari RSI dan RSU Aminah yang siaga memantau kesehatan para peserta, mengingat acara tersebut memerlukan ketahanan fisik yang prima.
Pagi har, selepas Shalat Subuh berjamaah dan Tausiyah, dilanjutkan sesi materi SAR, diawali dengan pengenalan alat-alat SAR, lalu teori dan praktek menggunakan Chainsaw untuk evakuasi bencana.
Peserta kemudian dibagi dua regu untuk mengikuti materi Vertikal Rescue dan Water Rescue. Praktek Vertical Rescue dilakuan di hutan, sementara Water Rescue dilakukan di Sungai Lodagung.
Acara diakhiri dengan apel penutupan, kali ini seluruh petugas apel diambil dari peserta mulai dari MC, Komandan Upacara, Komandan Pleton, Tilawah dan Doa.
"Ini bertujuan agar mereka punya pengalaman jika sewaktu-waktu diundang mengikuti kegiatan upacara oleh instansi pemerintah, apalagi jika ditunjuk menjadi petugas upacara," jelas Komandan Ashuri.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI