Jika dikupas, resolusi dipenuhi oleh ekspektasi, sebongkah angan dan ingin, bukan refleksi.
Kita kerap kali tergerus oleh ekspektasi sendiri, meletupkan kecewa, menyumbang cukup besar kekacauan pikiran. Andai kita memahami bagian rumpang dari apa yang tak bisa kita eksekusi.
Tahun baru tak hanya momentum resolusi, namun juga merakit ulang mana yang sesuai dan tidak. Menyadari bahwa kita memerlukan "tangan lain", sebab kita hanya punya dua tangan.
Carl Rogers tak mengatakan jika menjadi manusia berguna itu harus juga menjadi sempurna, justru perlu kemampuan untuk menerima kondisi diri apa adanya.
Detik demi detik terus berjalan dan semoga seperti ungkapan Jean de La Fontaine, Sur les ailes du Temps la tristesse s'envole. Kesedihan pun akan terbang menjauh seiring dengan kepakan sayap waktu.
Senin, 2 Januari 2023
Ahmad Fahrizal Aziz
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H