Perpustakaan adalah tempat yang rutin saya kunjungi sejak kelas XI Aliyah, terutama hari Jumat, ketika pelajaran sekolah berakhir pukul 11.00.
Daripada pulang ke rumah, saya memilih Shalat Jumat di Masjid area kota, dan setelahnya langsung menuju Perpustakaan Bung Karno.
Suatu previlese tersendiri bagi warga Blitar dan sekitarnya karena ada perpustakaan besar, bersih, dan koleksi bukunya banyak. Dulu saya mengira itu adalah perpustakaan yang dikelola oleh Pemerintah Kota Blitar, ternyata adalah UPT Perpustakaan Nasional yang langsung dikelola oleh Pusat.
Di lantai 1 dulu, koleksi koran, majalah, tabloid dan buletin terpajang rapi pada rak-rak samping. Saat itu saya "berkenalan" dengan majalah Rolling Stone, Trubus, Tempo dan Gatra. Itu antara tahun 2008-2009.
Sekarang penataannya diubah, lantai 1 berjajar rak buku-buku sejarah, bersebelahan dengan Ruang Koleksi Khusus. Dibanding meminjam atau membaca buku, pada mulanya saya hanya membaca beberapa koran dan majalahnya.
Setelah lulus Aliyah, saya melanjutkan kuliah di Malang dan bekerja, antara tahun 2009-2015 (kurang lebih 7 tahun) seingat saya hanya beberapa kali berkunjung ke Perpustakaan Bung Karno ketika liburan semester.
Namun aktivitas di kampus juga nyaris sama, seminggu bisa 3-4 kali berkunjung ke Perpustakaan Kampus, ada 3 lantai dengan basement sebagai tempat parkir dan koperasi mahasiswa (kopma) di pojokannya.
Lantai 3 adalah koleksi umum, lantai 2 khusus buku-buku berbahasa arab dan inggris. Lantai 1 koleksi buku-buku lawas, data dan warung internet.
Perpustakaan Kampus punya koleksi buku yang melimpah dan "berat-berat", khas bacaan mahasiswa. Kartu Mahasiswa sekaligus jadi barcode peminjaman.
Tak kalah menariknya, di samping layanan sirkulasi, ada "pojok baca" dengan sofa hitam dan beberapa koran sudah berserakan di sana. Cukup lengkap: Kompas, Jawa Pos, Republika, Surya, Koran Pendidikan, The Jakarta Post, dll.