Mohon tunggu...
Ahmad Fahrizal Aziz
Ahmad Fahrizal Aziz Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Blogger

Sekretaris GPMB Kab. Blitar, blog pribadi klik www.jurnalrasa.my.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Budi Kastowo, Pustakawan dan Pembaca yang Kuat

25 Januari 2021   12:19 Diperbarui: 25 Januari 2021   12:46 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diskusi dengan Pak Budi Kastowo di Ruang Koleksi Khusus saat masih berlokasi di lantai II. Dok/pribadi

Apa yang terlintas ketika mendengar kata Pustakawan? Barangkali sesederhana orang yang melayani kita di Perpustakaan, entah melayani peminjaman dan pengembalian buku, atau sekadar bertanya letak rak buku yang kita cari.

Sekalipun ada kata Pustaka disitu, yang terdengar begitu sakral.

Sekitar tahun 2015, saya berkenalan dengan Pak Budi Kastowo. Ia seorang Pustakawan di Ruang Koleksi Khusus Perpustakaan Bung Karno.

Sepertinya, nama Budi Kastowo jarang (atau mungkin tidak pernah) masuk dalam nominasi Pustakawan terbaik, terpopuler atau semacamnya.

Namun, ketertarikan saya berkunjung ke Perpustakaan Bung Karno, utamanya di Ruang Koleksi Khusus itu, ya karena disitu ada beliau. Kenapa?

Ruang Koleksi Khusus berisi koleksi khusus buku-buku Bung Karno, atau referensi lain yang berkait dengan Bung Karno. Orang yang masuk ke ruangan itu, sajiannya ya all about Bung Karno.

Jadi, bila memang tidak memiliki keperluan tertentu, mungkin tak banyak orang yang mau berkunjung ke ruangan tersebut. Apalagi, buku-bukunya tidak boleh dipinjam, hanya dibaca di tempat.

Anda bayangkan misal, buku setebal Di Bawah Bendera Revolusi (DBR) harus dibaca di tempat, perlu berapa kali purnama untuk bisa khatam? Saat khatam pun belum tentu langsung paham, kan?

Namun dengan adanya Pak Budi Kastowo, saya jadi terbantu. Setidaknya saya bisa lebih banyak bertanya, disamping membaca. Akhirnya momentum kunjungan saya ke ruangan itu (dulu setiap hari Jumat), seperti kuliah informal yang membahas pemikiran Bung Karno.

Pustakawan dan Pembaca

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun