Mohon tunggu...
Ahmad Fahrizal Aziz
Ahmad Fahrizal Aziz Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Blogger

Sekretaris GPMB Kab. Blitar, blog pribadi klik www.jurnalrasa.my.id

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Membangun Budaya Membaca, Bagaimana Caranya?

11 Juli 2020   12:45 Diperbarui: 11 Juli 2020   17:25 696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membaca buku (Ilustrasi sumber: gettyimages.com)

Jika memiliki anak usia TK dan SD, bisa menaruh buku-buku cerita bergambar, karena anak-anak lebih suka hal-hal visual.

Lembaga Pendidikan (Sekolah)
Lembaga pendidikan bisa turut serta membangun budaya baca di lingkungannya. Sekolah terutama, adalah habitat paling nyaman untuk mengembangkan budaya baca. Bagaimana caranya?

Pertama, buat program 5 menit baca buku sebelum pelajaran dimulai.

Kedua, untuk pelajaran rumpun sosial, beri kesempatan siswa menerangkan di depan kelas, sehingga mereka akan membaca materi tersebut.

Ketiga, pasang cukup banyak mading di sudut-sudut tertentu. Bahkan jika perlu ada program mading per kelas. Mading sebagian bisa diisi artikel-artikel. Ini membuat siswa terbiasa atau akrab dengan bacaan.

Keempat, beri tugas menulis esai. Terutama untuk tingkat Menengah Atas. Dengan diberikan tugas menulis, khususnya untuk pelajaran rumpun sosial seperti Sejarah, Sosiologi, Bahasa Indonesia dan yang serumpun. Saat menulis, siswa otomatis akan membaca.

Salah satu sudut di Retorika Kafe, Kota Batu (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Salah satu sudut di Retorika Kafe, Kota Batu (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Perpustakaan Daerah
Perpustakaan daerah harus aktif menjemput pembaca. Tidak pasif dan berharap keajaiban perpustakaan akan dikunjungi banyak orang, apalagi ketika perpustakaannya kurang representatif.

Salah satu program yang bisa dilakukan adalah cerita buku. Tiap pekan sekali diadakan cerita buku, lebih pada mengenal isi buku tersebut. Pustakawan bisa menjadi penutur atau pencerita.

Cerita buku ini mungkin akan menarik bagi mereka yang belum "dapat hidayah" untuk gemar baca. Jadi sementara buku-buku diperkenalkan via lisan.

Ketika isi buku ternyata related dan isinya menarik, siapa tahu dia akan mulai tertarik untuk membaca. Perlu dicoba, kan?

Pada intinya, semua pihak memiliki peran dalam membangun budaya membaca, dimulai dari diri sendiri, keluarga, sekolah, hingga pengelola perpustakaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun