sumber gambar: tempo.co
Suara Jokowi ketika pemilu lalu jauh mengguli calon presiden Prabowo Subianto di Provinsi NTT. Menurut data yang dikeluarkan KPU pasangan Jokowi-JK unggul 718615 suara dari pasangan Prabowo-Hatta. Bisa saja kita menganggap ini merupakan lumbung suaranya Jokowi-JK.
Suatu kewajaran jika Jokowi bisa dekat dengan Gubernurnya. Dalam kata sambutannya di HUT NTT ke-56 Jokowi mengaku Gubernur NTT Frans Lebu Raya tiap hari telpon presiden, yang lain takut telpon presiden.
Mudah-mudahan ini sebagai pertanda untuk bangkitanya Provinsi NTT. Mengingat provinsi ini masih termasuk dalam provinsi tertingal. Menurut data dari Badan Pusat statistik ditahun 2012 21% rakyatnya masih kategori miskin. Tingkat kematian Ibu melahirkan dan bayi baru lahir masih tergolong tinggi. Ini menandakan pelayanan kesehatan yang masih kurang. Belum lagi mengenai keberadaan pelayanan kehidupan lainnya. Baru 54% saja masyarakatnya yang menikmati listirk. Padahal secara Nasional rumah tangga di Indonesia sudah 95% menikmati listrik.
Mudah-mudahan lewat momen HUT NTT yang ke 56 ini masalah-masalah tersebut dapat segera diatasi. Ditambah lagi kedekatan Gubernurnya dengan pak presiden. Ini tentu modal yang sangat berharga. Disaat pemerintah pusat sangat mudah nyambung jika berkomunikasi dengan pemerintahan daerah, ini bisa menjadi kerjasama yang baik untuk kedepannya.
Tantangan untuk membangun NTT sangat sesuai dengan janji-janji Jokowi dulu. Negeri ini negeri maritim. NTT merupakan provinsi yang terdiri dari banyak pulau. Dengan kondisi geografis seperti ini tentu bisa menjadi pengahambat untuk membangun daerah ini. Keterbatasan jalan dan kesulitan dalam transportasi membuat masyaraktnya sukar untuk saling berhubungan—menjalin silaturahim. Infrasturktur jalan harus segera dibenahi termasuk jalan lintas antar pulau. Ini harus segera dipikirkan. Modal kedekatan Jokowi dengan daerah ini bisa jadi katalis untuk mempercepat proses pembangunan kedepan. Jangan sampai Rakyat kecewa. Karena harapan Rakyat NTT begitu besar untuk pemerintahan sekarang.
Tunggu apalagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H