Mohon tunggu...
fahrizal mubaroq
fahrizal mubaroq Mohon Tunggu... Penulis - Lulusan Sastra Inggris

Saya Fahrizal lulusan Universitas Bina Sarana Informatika dari jurusan Sastra Inggris angkatan 19. Saya pernah magang di BUMN selama 5 bulan sebagai Copywriter, selain itu saya pernah mengikuti magang online berbasis project selama 1 bulan sebagai Copywriter dan Digital Marketing di Schoters & Erajaya. Saya suka membaca buku sejarah, bermain game, mendengarkan music, dan berolahraga ringan minimal 1x seminggu. Minat karir saya kedepannya adalah bekerja di bidang kreatif terutama E-Commerce Company/yang terkait dengan pengalaman saya sebelumnya dan juga cukup tertarik untuk terjun ke bidang recruitment.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kota Meta, Kota Futuristik yang Penuh dengan Teknologi Canggih

16 Februari 2024   18:10 Diperbarui: 16 Februari 2024   18:11 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ziyeh: “Gak papa yang penting masih bisa jalan, ku baru saja membeli sebuah jetpack. Jadi aku menggunakannya untuk bepergian ke mana-mana.”

Hakim: “Wow keren, pasti jetpack keluaran terbaru bertenaga listrik bukan?”

Ziyeh: “Betul kim, wah sepertinya sudah terlalu sore sebaiknya kita berdua harus segera pulang ke rumah.”

Hakim: “Wah kau benar juga, yasudah sampai jumpa hari senin kawan.”

 Sesampainya di rumah Hakim pun langsung duduk di sofa sambil mengirim tugas lewat smartphone nya. Dia juga mengirimkannya ke data center kota, data center tersebut bisa digunakan para penduduk kota meta untuk menitipkan data mereka berupa tugas sekolah atau kuliah, berkas pekerjaan dan bahkan data rahasia. Data tersebut diproteksi oleh sistem cyber security tercanggih dan dapat menampung data hingga ratusan tera byte.

 Sambil duduk, Hakim menghayal tentang bagaimana kehidupannya saat di masa depan. Sebenarnya di kota Meta terdapat sebuah toko yang mana menyewakan sebuah ruangan yang terdapat mesin waktu, mesin tersebut dapat membawa orang ke masa depan dan masa lalu. Namun, mesin itu hanya bisa dipakai untuk ke masa depan dan masa lalu dalam rentang waktu 5 tahun saja. Hakim kemudian tersadar bahwa mau bagaimanapun masa lalu tidak akan bisa diubah, sama halnya seperti takdir yang hanya bisa kita lakukan adalah belajar dari kesalahan pada masa lalu untuk memperbaikinya di masa depan. Masa depan bukanlah hal yang harus kita ketahui tapi kita bisa mempersiapkan diri untuk menjalaninya saat masa itu datang. Baik atau buruk masa depan kita adalah hal yang biasa namun, setidaknya kita sudah berusaha. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun