[caption id="attachment_343970" align="aligncenter" width="558" caption="Blcak box, ULB ada dibagian no 3/detik.com"][/caption]
Sudah 2 hari proses pencarian pesawat Air Asia QZ 8501 yang hilang kontak pada Minggu pagi. Namun, posisi pesawat yang membawa 155 penumpang itu hingga kini masih belum mendapat kejelasan. Usaha maksimal telah diberikan pemerintah Indonesia dalam pencarian proses pesawat naas tersebut. Lokasi darat dan laut sudah disasar tapi belum juga mendapat hasil yang menggembirakan.
Ditengah hilangnya pesawat yang dipiloti Kapten Irianto tersebut, muncul tanda tanya besar dibenak kita masing-masing. Mengapa ELT dan ULB atau Pinger tak berfungsi? padahal kedua alat ini berfungsi untuk didarat dan diair.
Setiap sebuah pesawat dibekali oleh kotak hitam (blacak box) yang punya dua komponen navigasi yakni Emergency Locator Transmitter (ELT} dan ULB atau Pinger. fungsi dari kedua komponen tersebut untuk mengimvestigasi jika terjadi malapetaka pada pesawat seperti Air Asia.
ELT berfungsi sebagai pemancar untuk mengirim sinyal ke satelit agar koordinat GPS terjadinya kecelakaan penerbang bisa dapat dilacak. Tepatnya ELT akan aktif jika sebuah pesawat menghantam suatu permukaan yang biasa terjadi didarat. Sedangkan fungsi ULB atau Pinger untuk mengeluarkan bunyi ketika pesawat jatuh kedalam air.
Diketahui, pesawat Air Asia QZ 8501 tersebut terakhir terekam di pusat control lalu lintas udara berada pada titik koordinat 03.36.31 lintang Selatan dan 109.41.46 Bujur Timur. Tepatnya, dilokasi sekitar Tanjung Pandang dan Pontianak di sekitarSelat Karimata antara Sumatera dan Kalimantan.
Adalah Ketua Komiter Nasional Keselamatan Tranportasi (KNKT) Tatang Kurniadi menduga 2 kemungkinan ELT tersebut rusak. Pertama disebabkan oleh kecelakaan, jadi tidak bunyi. Kedua alat rusak sebelum atau ketika terbang. Menurutnya Bisa saja ELT-nya terlepas, lalu terbentur benda lain jadinya rusak, dan ini juga pernah terjadi pada kasus Air France, namun ia lupa waktu dan kapan kejadiannya. Sedangkan Pinger atau ULB diduga berbunyi tapi terlalu dalam tenggelamnya.
Dalam sudut pandang Pilot senior Garuda Adrian, Apabila mendarat di daratan pasti sudah ada yang memberi kesaksian, apabila di lautan ELT akan menyampaikan lokasinya. Kesulitan muncul dalam menentukan lokasi jika terjadi sesuatu yang besar di udara disebabkan faktor external yang menyebabkan tersebarnya pesawat. Semoga bukan ini yang terjadi.
Namun demikian, selain rusak hanya satu hal yang mungkin terjadi sehingga ELT tak memancarkan sinyal darurat saat terjadi kecelakaan pesawat. Hanya ledakan besar yang bisa membungkam ELT. Simpulnya
Saat ini, tim gabungan telah memperluas jangkauan untukmencari pesawat QZ 8501 tersebut. Sebelumnya pencarian dilakukan disekitar perairan Belitung Timur. Pencarian akan dilakukkan besok hingga menyusuri Selat Karimata sampai Teluk Kumai di Kalimantan. Dengan jarak tempuh 180 mil.
Kasus hilangnya kontak pesawat Air Asia ini mendapat perhatian dari kalangan selebriti dunia. Selain simpati mereka juga berdoa.
Aktor kawakan India Amintabachchan menyampaikan dukanya
“ Takdir melampaui pengalaman, komentar Bachchan tentang kapten pesawat yang sudah memiliki jam terbang mencapai 6100 jam.
Sementara Nadia Hutagalung mantan VJ MTV berdarah Batak menyampaikan keprihatinannya tidak hanya tentang Air Asia tapi juga sejumlah bencana yang terjadi diakhir tahun.
“Berdoa untuk tahun mendatang yang lebih baik..Terlalu banyak tragedi diwaktu sesingkat ini.
Sumber referensi
Misi Berat Tim Gabungan Mencari Sinyal ELT Hingga ULB Di Black Box
Pilot Senior: Hanya Ledakan Besar Yang Bisa Membungkan ELT
Banjir Doa Dan Simpati Dari Selebriti Dunia Untuk Air Asia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H