[caption id="attachment_344715" align="alignnone" width="540" caption="Marsekal Muda TNI (Purn) Tatang Kurniasi/ANTARA"][/caption]
Hingga Hari ini, Sabtu (3/1/2014) upaya evakuasi korban kecelakaan Pesawat AirAsia QZ850 terus dilakukan Tim Evakuasi gabungan. 30 jenazah berhasil dievakuasi dan semuanya sudah tiba di Surabaya. Dari ke 30 jenazah sebagian sudah melalui proses identifikasi. 4 diantaranya sudah diserahkan ke keluarga korban.
Sejak kecelakaan Pesawat yang membawa 155 penumpang beserta 7 kru Minggu pagi(28/12/2014) itu, KNKT (Ketua Komite Keselamatan Nasional)sudah memulai proses investigasi terkait jatuhnya pesawat AirAsia QZ 8501. Dari proses investigasi tersebut KNKT sudah mengantongi banyak dokumen.
Ketua KNKT Tatang Kurniadi mengatakan dokumen-dokumen tersebut antara lain rekaman pembicaraan pilot, daftar penumpang, daftar kargo, serta catatan maintenance pesawat. Namun semuanya belum dianalisa. Dokumen-domekumen tersebut akan ditulis ulang dan dalam bentuk faktual report. Lalu dikirimkan setidaknya kepada enam negara yang terkait insiden.
Ada pun negara-negara tersebut Selain Indonesia, yakni Perancis, Malaysia, Singapura, Korea Selatan , Inggris. Negara-negara ini juga disebut yang berhak mengirimkan investigatornya ke Indonesia. Sebab selain 155 penumpang Indonesia ada tujuah WNA yang menumpangi pesawat nahas itu,Korea Selatan 3 penumpang, Singapura 1 penumpang, Inggris 1 penumpang Malaysia 1 penumpang, Prancis 1 orang yang merupakan kru.
Hingga Malam ini, sudah4 objek berdiameter besar ditemukan. Siang tadi, Sabtu (3/1/2014) Pukul 13.30 WIB dan 14.30 WIB Tim evakuasi menemukan dua objek saling berdekatan dilokasi sebelumnya, yakni sebuah bayangan benda yang diduga berbentuk pesawat yang ditemukan oleh pesawat TNI-AU pada Selasa (30/12/2014). Dan objek lainnyasekitar pukul 14.25 WIB.
Rencananya, setelah menemukan objek tersebut, kapal MGS Geo Surveiakan mengambil data visual berupa foto dan video untuk memastikan objek tersebut,apakah bagian dari pesawat yang dicari. Namun, karena cuaca buruk dan gelombang setinggi 3-4 meter rencana tersebut dibatalkan.
Proses pengambilan data visual itu direncanakan besok (4/1/2014) pagi sekitar 07.00 WIB. Karena cuacabesok diprediksi cendrung membaik dengan gelombang 1-2 meter. Selama ini, proses pencarian dan evakuasi korban penumpang AirAsia QZ 8501 terkendala cuaca yang kurang bersahabat.
Besok, Tim Evakuasi memfokuskan pencarian pada titik prioritas, tempat ditemukan bagian-bagian pesawat 2 hari terakhir. Malam ini ada beberapa kapal yang sudah mendekat ketitik prioritas dengan membawa penyelam.
Kecelakaan AirAsia QZ8501 mendapat simpati dari dunia. Tak terkecual Rusia, Sekitar pukul 15.11 WIB Sabtu (3/1/2014) pesawat jet milik Rusia berjenis amfibi Beriev BE-22 mendarat di Lanud Iskandar guna bergabung dengan Tim Evakuasi korban.
Panjang pesawat miliki Rusia ini 32 meter, tinggi, 8,9 meter dan lebar sayap mencapai 32,8 meter. Badannya bercat warna merah-biru. Pesawat ini dapat mendarat di laut. didalam pesawat amfibi ini terdapat layar computer lengkap dengan joystick untuk mengendalikan kamera yang dapat mengamati 7-8 kilometer dikedalaman laut.
Sebelumnya, ada sejumlah 7 negara luar yang sudah membantu pencarian dan evakuasi korban. Negara-negara tersebut yakni, Australia, Malaysia, Singapura, Amerika, Korea, Jepang. Dengan bergabungnya Rusia,genap menjadi 8 negara yang ikut membantu proses pencarian dan evakuasi korban pesawat AirAsia QZ8501 didekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Oleh, Fahrizal
Sumber
KNKT Akui Sudah Kantongi Dokumen Terkait Kecelakaan
Menengok Dalam Pesawat Jet Amfibi Bereiv BE-22 Rusia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H