SITUBONDO - Dengan keterbatasan pupuk yang ada disitubundo semua petani mengeluh, bahwa hasil panen tidak sesuai dengan yang mereka inginkan sehingga panen yang didapat tidak maksimak banyak petani yang mengeluh. Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mencatat sebanyak 24.884 ton pupuk bersubsidi atau 81 persen dari kuota 30.626 ton telah didistribusikan kepada petani yang terdaftar dalam elektronik rencana definitif kebutuhan kelompok (e-RDKK) yang saat ini diubah dengan sistem e-Alokasi.

Sebanyak 6.000 ton pupuk urea subsidi itu, kembali disalurkan kepada petani melalui kios-kios pupuk pada masa tanam ketiga (MT 3) hingga akhir bulan Desember 2023.
Dadang menyebutkan pada tahun ini Situbondo mendapat jatah pupuk bersubsidi jenis urea 30.626 ton, sedangkan pupuk subsidi jenis NPK sekitar 20.000 ton sesuai jumlah nama petani penerima pupuk bersubsidi.
jadi para petani Krisis energi semakin memperumit kontroversi terkait pupuk, sebab sekitar 80% biaya produksinya berasal dari gas alam. Tantangan ini mengancam ketersediaan pupuk, dan jika permintaan melebihi pasokan, harga pupuk dapat meroket. Di samping itu, alokasi subsidi pupuk dari Pemerintah melampaui target regional, tetapi disalahgunakan oleh beberapa individu di perkebunan. Masyarakat menghadapi kesulitan mendapatkan pupuk karena penggunaannya yang tidak sesuai. Keterbatasan akses terhadap pupuk subsidi merugikan petani dengan menurunkan hasil produksi mereka, menyebabkan kerugian finansial yang signifikan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI