Mohon tunggu...
Fahri Sabililhaq
Fahri Sabililhaq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Manusia Pemula

Hai! Aku seorang manusia pemula yang mencoba menuliskan rasa, opini, sampai keresahannya disini. Selamat membaca ya! Hehe

Selanjutnya

Tutup

Diary

Proyek Doktrinasi Maba

30 Oktober 2024   16:57 Diperbarui: 30 Oktober 2024   17:05 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: fahridesign

Mahasiswa baru seringkali hanya dipandang sebagai objek doktrinasi demi memuluskan kepentingan kating-katingnya. Doktrin yang dihadirkan tentu beragam, tergantung siapa yang menyampaikannya. Tak jarang banyak hal yang kemudian kontradiktif. Sesuatu yang buruk seakan-akan dinormalisasi, pun sebaliknya, sesuatu yang baik seakan-akan tersingkir dan terdiskriminasi.

Sangat disayangkan ketika ada kating yang alih-alih berperan memberikan arahan positif untuk perkembangan maba, justru memberikan pandangan-pandangan sempit yang bersifat subjektif untuk dikonsumsi maba. Alhasil, tak sedikit maba yang kemudian mengikuti arahan katingnya tanpa ditimang-timang terlebih dahulu. Maba yang seharusnya memiliki kesempatan dan kebebasan dalam mengeksplorasi diri, akhirnya terkekang oleh arahan dan doktrinasi kating yang jelas akan membatasi. Pada akhirnya hal ini lambat laun akan menjadi tradisi, menjadi siklus yang terus berputar dari generasi ke generasi. Alih-alih muncul budaya kritis, malah hanya ada kekolotan yang justru terus ditradisikan.

Sampai pada akhirnya, lambat laun para mantan maba itu akan menemukan titik sadar betapa ruginya mereka terkekang oleh arahan  katingnya. Betapa ruginya mereka tak memilih untuk menjadi diri sendiri dalam tumbuh berproses selama masa kuliah. Betapa piciknya motif para pendoktrin-pendoktrin handal dalam mengemas cerita-cerita dramatisnya.

Teruntuk para maba, juga  siapapun yang tengah belajar-tumbuh-berproses di tempat baru, milikilah dan peganglah prinsip hidup. Jangan mudah terombang-ambing, jangan mudah teralihkan, jangan mudah terdikte, dan jangan mudah terdoktrin dengan hal-hal yang belum jelas kebenarannya. Belajarlah dengan sadar, berproseslah dengan sabar, dan bertumbuhlah sampai mekar!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun