Jika yang dimaksud oleh bassam tibi disini adalah pluralisme yang memaknai semua agama yang benar maka sulit untuk diterima oleh Muslim baik yang Islam dan Islamisme (fundamentalisme), akan tetapi jika pluralisme atau pluralitas dalam bahasanya MUI dalam artian hidup berdampingan dengan agama lain atau meminjam bahasanya Amin Abdullah re-aproach, saling menerima maka ini bisa dijadikan sebagai alternatif solutif untuk masyarakat global. Atau dengan bahasa lain Tibi mengatakan dengan bahasa dalam Humanisme Islam.
1. Bassam Tibi, Terj. Imron Rosyidi dkk, Ancaman Fundamentalisme: Rajutan Islam Politik dan
Kekacauan Dunia Baru, (Yogyakarta: November 2000), 5
2. Bassam Tibi, Islam antara Budaya dan Politik (Hampshire dan New York: Palgrave dan
Weatherhead Center for International Affairs Harvard University, 2001), 17
3. Bassam Tibi, Politik Islam, Politik Dunia dan Eropa (New York: Routledge, 2008), 43
4. Bassam Tibi, Islam dan Akomodasi Budaya Perubahan Sosial (Boulder, CO: Westview Press, 1990), 120-121
5. Bassam Tibi, Politik Islam, Politik Dunia dan Eropa (New York: Routledge, 2008), 44
6. Tibi, Nasionalisme Arab, 215. Dalam Nasionalisme Arab , Tibi mengacu pada The Arab Predicament: Arab Political Thought and Practice since 1967 (1981) karya Fouad Ajami, xiv
7. Bassam Tibi, Kesulitan Islam dengan Modernitas Budaya: Reformasi Agama dan Perubahan Budaya (New York dan London: Routledge, 2009), 128
8. Nasiruddin, SALING BEREBUT TUHAN; PANDANGAN BASSAM TIBI TENTANG FUNDAMENTALISME. Al-Murabbi: Jurnal Pendidikan Agama Islam, Volume 2, Nomor 2, Juni 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H