Mohon tunggu...
Fahri Hidayat
Fahri Hidayat Mohon Tunggu... Dosen -

Dosen Kementerian Agama RI, Mahasiswa Program Doktor (S3) UIN, Peneliti di Al Hambra Institute for Islamic Thought and Civilization. Facebook: https://www.facebook.com/fahri.hidayat.3

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pilkada DKI 2017: Track Record vs Tag Line

27 April 2016   10:38 Diperbarui: 27 April 2016   10:45 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Terlepas dari bersedia atau tidaknya diusung menjadi calon gubernur, tingginya elektabilitas Ridwan Kamil dan Tri Rismaharini dalam bursa Pilkada DKI 2017 menyisakan satu kesimpulan yang perlu kita renungi bersama, yaitu terjadinya perubahan perilaku pada pemilih dari yang tadinya utopis menjadi realistis. Dulu, iklan politik yang masif di media massa menjadi alat kampanye yang paling efektif. Namun, saat ini publik lebih melihat pada track record atau rekam jejak kandidat yang jelas-jelas nyata ketimbang sekadar tag line dan janji-janji politik belaka.

Perubahan perilaku ini terbukti pada Pilkada DKI 2012 silam, dimana nama Jokowi bisa menjadi magnet elektoral melampaui pertahana dan kandidat-kandidat lain seperti Hidayat Nurwahid yang awalnya disebut-sebut sebagai kuda hitam. Ketika melihat sosok Jokowi, publik tentu akan melihat pada prestasi yang telah diukirnya selama menjabat Wali Kota Solo. Begitu juga dengan tingginya elektabilitas Ridwan Kamil dan Tri Rismaharini, meskipun keduanya tidak pernah melakukan kampanye politik, namun publik melihat pada prestasi yang mereka ukir di Bandung dan Surabaya.  Ini mengindikasikan bahwa kereta demokrasi di Indonesia saat ini sudah memasuki era track record, bukan tag line. Perubahan perilaku ini harus dibaca dengan baik oleh semua partai politik. Rakyat sudah semakin cerdas dan rasional. Rakyat tidak lagi terbuai tag line dan slogan-slogan indah, namun melihat pada karya dan prestasi nyata yang telah diukir oleh kandidat. Perubahan perilaku ini tentu merupakan bentuk kedewasaan baru pemilih yang positif dan harus diapresiasi.

Dengan begitu, partai politik diharapkan benar-benar memilih kandidat yang memiliki track record baik untuk diusung sebagai kandidat di Pilkada DKI 2017. Sebab, jika hanya sebatas tag line, semua orang rasanya bisa membuat tag line yang indah. ***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun