Mohon tunggu...
Fahri Danu Aji
Fahri Danu Aji Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

Mahasiswa Ilmu Politik Fisip UIN Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kelompok 39 KKN UIN Walisongo Semarang Berdayakan Warga Dusun Indrokilo Melalui Workshop Barista

10 Agustus 2022   00:14 Diperbarui: 10 Agustus 2022   00:26 763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semarang -- Mahasiswa Universitas Islam Negeri Walisongo yang bergabung dalam program kuliah kerja nyata (KKN) telah melakukan serangkaian program kegiatan pemberdayaan di Dusun Indrokilo Desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah.

Dalam program yang telah dirancang oleh mahasiswa di dusun tersebut melibatkan 15 mahasiswa yang mencakup Koordinator Dusun yaitu Muhammad Wildan Firdaus, berupaya untuk melaksanakan program pemberdayaan masyarakat melalui Workshop Barista kepada pemuda dusun.

Menurut Muhammad Wildan Firdaus, Workshop Barista menjadi salah satu program unggulan yang telah terlaksana pada hari ke-15 tepatnya Rabu 6 Juli 2022 yang diisi oleh pemateri dari mahasiswa UIN Walisongo yaitu Fahri Danu dan Faradhilah, serta bekerjasama dengan perangkat dusun dan warga setempat.

"Untuk merealisasikan program ini, kami memiliki tujuan untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat khususnya pemuda melalui peningkatan partisipasi warga terhadap pembangunan ekonomi di Dusun Indrokilo. Dan kami sebelumnya telah melakukan pendekatan sekaligus sosialisasi kepada pemuda-pemuda dusun dan melaksanakan koordinasi dengan perangkat dusun terkait," pungkasnya (06/07).

Alasan tercetusnya program ini dapat diketahui melalui penjelasan Pak Slamet selaku mantan pekerja Balai Pelatihan Pertanian (BPP) bahwa seluruh warga dusun Indrokilo sebagian besar dan hampir semua warga memiliki kebun kopi, dimana dengan adanya program ini sangat berguna bagi para pemuda-pemuda dusun untuk memanfaatkan sumber daya alam sendiri.

Kegiatan yang diselenggarakan pada pukul 19.30 WIB di kediaman Ketua Kelompok Tani yaitu Mas Fendi berjalan sesuai rencana dan mendapatkan respon positif dan antusiasme dari mastarakat dusun. Lanjut "Penyeduhan kopi secara manual akan menghasilkan cita rasanya yang berbeda dibandingkan penyeduhan kopi dengan media modern yang memiliki takaran dan teknik tertentu" ungkap Pak Slamet (06/07).

Salma Azzahra - Mahasiswa KKN MIT DR Ke-14 UIN Walisongo Semarang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun