Mohon tunggu...
fahri azhar
fahri azhar Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kaoru Ishikawa: Tokoh Fishbone Diagram

3 April 2024   19:02 Diperbarui: 3 April 2024   19:08 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diagram Tulang Ikan - juga dikenal sebagai diagram Ishikawa dan diagram sebab akibat - dikembangkan dan dibuat oleh Ishikawa dan pada awalnya digunakan untuk menganalisis penyebab masalah dalam manajemen mutu. Disebut Diagram Tulang Ikan karena bentuknya -- kepala menyatakan 'masalah', dan tulang menunjukkan berbagai penyebabnya. Ini dikenal sebagai salah satu dari tujuh alat kendali mutu.

Mari kita lihat bagaimana Diagram Tulang Ikan digunakan saat ini dalam QI di bidang kesehatan. Tim QI di East London Hospital Foundation Trust menggambarkannya sebagai berikut: 'Efek' adalah masalah yang sedang Anda kerjakan, misalnya 'waktu tunggu'.

Alat ini dapat membantu Anda mengidentifikasi penyebab utama dan menunjukkan area yang paling bermanfaat untuk penyelidikan lebih lanjut. Ini akan membantu Anda memahami masalahnya dengan lebih jelas. Dengan melalui proses pembuatan diagram bersama rekan kerja, setiap orang memperoleh wawasan tentang masalah, beserta kemungkinan solusinya.

Orang-orang yang terlibat mendapatkan manfaat dari kontribusi bersama, sehingga menghasilkan pemahaman bersama mengenai masalah ini.'

Anda dapat membaca lebih lanjut tentang rekomendasi tim dan bagaimana Anda dapat menggunakan diagram untuk 'memungkinkan tim untuk fokus pada isi masalah daripada sejarahnya atau perbedaan kepentingan anggota tim.'

Quality Legacy

Kaoru Ishikawa juga menekankan pentingnya penggunaan tujuh perkakas kualitas, yaitu control chart, run chart, histogram, scatter diagram, Pareto chart dan flowchart. Ishikawa percaya akan pentingnya dukungan dan kualitas kepemimpinan dari manajemen atas. Karena tanpa dukungan dari pimpinan, program apapun bisa dipastikan akan gagal. Ishikawa menekankan bahwa untuk menggali seluruh potensi kesuksesan perusahaan, komitmen dari seluruh hirarki perusahaan sangat dibutuhkan.

Disamping pemikriannya sendiri, Ishikawa juga memperkaya metodenya dengan mengadopsi berbagai metode yang dicetuskan oleh quality guru yang lain, seperti Deming dan siklus PDCA-nya. Dari model Plan-Do-Check-Act Deming, Ishikawa melakukan pengembangan lebih jauh:

PLAN: Tentukan Tujuan dan Target, Tentukan Metode dan Cara Mencapai Target.

DO: Lakukan Edukasi dan Pelatihan, Implementasikan Pekerjaan.

CHECK: Periksa Efek-efek Implementasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun