Mohon tunggu...
Fahrian Hanantha
Fahrian Hanantha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa KKN Tematik Universitas Negeri Malang 2021

Stay safe and stay healthy!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemanfaatan Cangkang Telur Ayam Bagi Produktivitas Tanaman Kangkung untuk Mendukung Penerapan Ekonomi Kreatif

6 Juli 2021   16:18 Diperbarui: 6 Juli 2021   17:23 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Sosialaisasi Mengenai Pengolahan Cangkang Telur Ayam Menjadi Pupuk Tanaman

Tanaman kangkung (Ipomoea reptans) merupakan tanaman yang berasal dari negara India Utara sekitar 500 SM yang kemudian menyebar ke berbagai negara seperti China, Australia, Afrika dan beberapa negara kawasan Asean, termasuk Indonesia. Tanaman ini terbagi kedalam dua jenis, yaitu kangkung air dan kangkung darat. Perlu diketahui bahwa tanaman kangkung mempunyai masa panen yang cukup singkat, yaitu antara 25-30 hari setelah penanaman bibit dilakukan. Negara Indonesia yang memiliki iklim tropis tentunya sangat tepat bagi keberlangsungan pertumbuhan kangkung yang membutuhkan kadar air serta sinar matahari yang cukup.

Adapun kandungan yang terdapat pada tanaman kangkung diantaranya kaya akan protein yang baik untuk menumbuhkan jaringan otot pada tubuh kita, karbohidrat yang merupakan sumber energi utama, serat yang dapat melancarkan proses pencernaan, dan lainnya. Disamping itu, tanaman kangkung juga kaya akan manfaat yang baik bagi tubuh manusia, diantaranya dapat meningkatkan kekebalan tubuh, melancarkan sistem pencernaan, menjaga kesehatan jantung serta sirkulasi darah, dan mengurangi penumpukan kolesterol. Atas dasar itu lah yang menjadikan kami sebagai Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Negeri Malang memilih kangkung sebagai jenis tanaman yang akan ditanam secara bersama-sama.

Terdapat sasaran utama dalam praktik menanam ini, yakni Ibu-ibu PKK Desa Clumprit yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas para warga dalam kegiatan bercocok tanam, membantu memenuhi kebutuhan akan pangan dari hasil penanaman, serta memanfaatkan lahan yang terbatas dengan menggunakan polybag sebagai media tanaman. 

Adapun metode yang digunakan dalam praktik menanam ini menggunakan pupuk cangkang telur, dimana penggunaan pupuk ini masih jarang digunakan oleh masyarakat. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Data konsumsi telur ayam di Indonesia terbilang cukup tinggi pada tahun 2020 yaitu dengan angka 28.16 kg per kepala keluarga, sehingga hal ini membuat kami memanfaatkan cangkang telur tersebut menjadi pupuk organik.

Dalam hal ini, limbah cangkang telur dapat dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman. Pada umumnya teknik pemupukan cangkang telur yang digunakan berbentuk pecahan-pecahan besar, namun kami menggunakan teknik pemupukan cangkang telur yang cukup baru yakni dengan membuat pecahan cangkang telur yang besar menjadi bubuk halus. 

Manfaat menggunakan cangkang telur sebagai pupuk dinilai sangat baik bagi tanaman. Hal tersebut didukung dari beberapa kandungan yang ada, seperti kalsium yang berfungsi untuk meningkatkan zat klorofil, protein yang dapat mempercepat pertumbuhan batang, dan magnesium yang berfungsi untuk membantu pergerakan unsur hara kedalam tanaman melalui dinding sel akar. Oleh karena itu, tentunya sangat mendukung penerapan ekonomi kreatif di era revolusi industri 4.0, dimana dibutuhkan kreatifitas untuk memunculkan sebuah inovasi dalam peningkatan produktivitas masyarakat.

Praktik Penanaman Bibit Kangkung Kedalam Polybag
Praktik Penanaman Bibit Kangkung Kedalam Polybag

Dalam pelaksanaannya, yang dilakukan bersama dengan ibu-ibu PKK Desa Clumprit diawali dengan kegiatan senam pagi yang bertujuan untuk menyehatkan kondisi badan ditengah wabah Covid-19 yang semakin meningkat. Kemudian dilanjutkan sosialisasi mengenai materi penanaman kangkung dengan memanfaatkan limbah cangkang telur sebagai pupuk, dan diakhiri dengan praktik menanam bersama. Kegiatan menanam ini mendapatkan respon positif dari ibu-ibu PKK yang terlibat. Hal ini dapat dibuktikan dengan pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan pada sesi diskusi saat sosialisasi berlangsung dan antusias yang cukup tinggi dari ibu-ibu PKK saat melakukan praktik menanam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun