Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) adalah kebijakan yang dikeluarkan oleh Kemendikbudristek dengan memberikan hak kepada Mahasiswa untuk mengambil mata kuliah di luar program studi selama 1 semester dan berkegiatan di luar perguruan tinggi selama 2 semester. Perguruan tinggi diberikan kebebasan untuk menyediakan kegiatan Kampus Merdeka yang sesuai dengan kebutuhan dan minat mahasiswanya.
Kegiatan MBKM ini terlaksana setelah mendapat persetujuan dari kampus yang menerapkan sistem kampus merdeka dan Tim Rekognisi Prodi. Untuk mengikuti kegiatan MBKM, mahasiswa diberi kebebasan untuk memilih salah satu dari delapan aktivitas MBKM yang ditawarkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Dalam hal ini, penulis memilih kegiatan wirausaha yang berjudul "ZOORAGAN: Inovasi Start Up sebagai Wadah bagi Peternak untuk Mempermudah Transaksi Jual-Beli Hewan Ternak saat Pandemi Covid-19 di Daerah Solo Raya" guna meningkatkan perekonomian peternak akibat pandemi Covid-19. Kegiatan ini telah terlaksana mulai bulan Maret 2022 sampai Juni 2022 di Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo.
Kejadian munculnya pandemi virus corona atau Covid-19 mampu melumpuhkan aktivitas semua kalangan masyarakat yang dilakukan di luar rumah. Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit ringan sampai berat, seperti pilek dan penyakit yang serius seperti MERS dan SARS. Masa pandemi Covid-19 tidak bisa dikendalikan secara cepat sehingga membutuhkan penatalaksanaan yang begitu tepat, baik dari pemerintah maupun masyarakat.Â
Salah satu pencegahan untuk memutus penularan Covid-19 yang dihimbau oleh pemerintah adalah tetap tinggal dirumah, sehingga masyarakat dituntut untuk menggunakan kecanggihan teknologi dalam melakukan interaksi sosial, contohnya jual-beli online.
Pandemi Covid-19 memberikan dampak buruk terhadap ekonomi nasional sehingga menjadikan laju pertumbuhan ekonomi yang negatif. Pandemi membuat banyak orang kehilangan pekerjaan dan mengalami penurunan pendapatan. Salah satu yang terdampak mengalami penurunan pendapatan saat pandemi Covid-19 yaitu peternak.
Sebelum pandemi Covid-19 melanda, mayoritas aktivitas jual-beli dilakukan secara langsung. Namun sejak pandemi, pemerintah mengeluarkan kebijakan social distancing. Hal tersebut mengakibatkan aktivitas jual-beli dilakukan secara online dan dengan internet proses penjualan dapat dilakukan dengan efektif. Namun, beberapa peternak tidak dapat menjual produknya secara online.
Pasar hewan merupakan tempat untuk bertransaksi jual-beli hewan, peralatan kandang, sabit, cangkul, dan pakan ternak. Aktivitas jual-beli hewan di Indonesia semakin berkembang. Agar peternak lebih efektif dalam menjual hewan ternak maka dibutuhkan perubahan yang nyata, yaitu menjual hewan ternak secara online berbasis website.
Dengan adanya website tersebut, maka para pembeli dapat melihat atau membeli hewan yang dijual tanpa perlu datang ke lokasi pasar hewan tersebut. Website ini juga memuat bagaimana cara memilih hewan dengan kondisi yang baik. Selain itu, para pembeli juga dapat melakukan diskusi lebih lanjut dengan peternak mengenai hewan yang akan dibeli. Website ini dikhususkan untuk para penjual dan pembeli hewan ternak di daerah Solo Raya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H