Hey, lae. Kawani aku besok ke kampus, yah. Boncengan kita berdua naik kereta sekalian singgah ke galon bentar, oke?
Jika pembaca non-Medan membaca kutipan di atas, pasti merasa pusing sambil bergumam "Apa sih maksudnya?". Memang terkesan aneh, namun itu keunikan dari dialek Medan.
Ngomong-ngomong mengenai Medan, masyarakat Medan merupakan masyarakat multietnis. Mayoritas suku yang mendiami kota Medan ada tiga, Jawa; Melayu; dan Batak.
Karena pembauran etnis-etnis di Medan -- terjadi pencampuran bahasa. Namun bahasa Medan mirip dengan bahasa Melayu. Hanya saja, aksennya seperti orang Batak.
Adanya perbedaan antara bahasa Indonesia dengan bahasa Medan. Kali ini, kita akan membahas 7 istilah di Medan yang sering dipakai:
Raun-raun
Terdengar sangat asing teruntuk orang non-Medan. Namun, arti dari raun-raun yaitu jalan-jalan. Kata "raun-raun" berasal dari bahasa Inggris yaitu around yang artinya keliling.
Namun, terjadi perubahan bunyi dan afiksasi dari bahasa Inggris ke Medan. Raun-raun merupakan jalan-jalan ala orang Medan yang mengitari suatu wilayah, biasanya dilakukan pada sore hari. Out of The Box, kan? Hehe.
Jumpa Tengah
Jika kita punya janji dengan teman untuk berkumpul di suatu tempat, kata "Jumpa tengah" sangat cocok untuk kita katakan. Misalnya, Kita mau nongkrong di suatu cafe, tetapi rumah kita saling berjauhan. Namun, kita mau berjumpa di suatu tempat sebelum pergi ke cafe bersama-sama". Jumpa Tengah bisa juga diartikan sebagai "Titik Kumpul".
Galon