Wakil Ketua Ibnu Sina yaitu Ramdan Darmawan dari luar memang terlihat diam namun diamnya sungguh menghanyutkan. Beliau benar-benar bisa menggantikan peran sementaranya menjadi ketua kelompok. Beliau sungguh kuat dan bertanggungjawab di lapangan. Momen paling mengharukan saat kaderisasi adalah penutupan dan pengukuhan PAB. Dengan suasana seperti baru merdeka, sedih dan diiringi lagu nasional syukur, setiap mentor memberikan salam dan selamat kepada beliau. Fahmi Miftahulzaman memeluknya sampai keduanyaa sama sama menangis karena telah menyelesaikan PAB. Anggota yang lainnya pun ikut terharu melihat mentornya menangis. Bahagia terharu bisa menyelesaikan PAB, mereka teringat dengan perjuangan selama awal mabim sampai selesai. Ada satu hal yang pasti; "Air mata seorang lelaki pasti tulus".
Setiap anggota Ibnu Sina mempunyai karakter yang berbeda-beda. Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan pula, dimana setiap kekurangan yang ada harus ditutupi oleh kelebihan yang ada dan dikuatkan satu sama lain. Walaupun dalam kelompok Ibnu Sina kadang suka ada yang sakit ketika mabimnya seperti Shela, Walaupun Ibnu Sina jarang berargumen dalam proses mabimnya seperti Naufal, Ramdan, Fadil, Shela, Triyani, Karina Asiyah, dan Angel, walaupun dalam pencarian ttd buku kaderisasinya nya cukup telat seperti Naufal dan Angel, walaupun mentalnya sempet ada yang terganggu seperti Padil dan Shela, namun kelompok Ibnu Sina mempunyai kelebihan yang patut diperhitungkan. Keramaian dan kehangatan kelompok menjadi eksistensi kelompok Ibnu Sina, hal-hal lucu, gokil dan terkesan tolol sering diperlihatkan. Apalagi Ibnu Sina mempunyai moodboster semua orang yakni Angel. Disamping itu kebersamaan dan kekeluargaan Ibnu Sina merupakan suatu hal yang sedang diusahakan dan diyakini akan bertahan lama. Â
Ibnu Sina merupakan nama kelompok paling sakral di kaderisasi HMCH. Siapapun yang menamai kelompok kaderisasi nya dengan nama Ibnu Sina. Maka kelompok tersebut harus bertanggungjawab dan berjuang keras mengharumkan demi kebaikan nama Ibnu Sina di kaderisasi HMCH. Siapapun tentu pernah iri dengan Ibnu Sina karena kebersamaan dan kekeluargannya biasanya paling ramai dan bertahan lama sampai kapanpun. Setiap anggotanya akan merasa terikat dengan Ibnu Sina, semuanya dituntut untuk peduli dan membantu satu sama lain jika ada anggota Ibnu Sina yang kesusahan, dan membutuhkan bantuan. Ada satu pola pikir yang ditanamkan ke dalam kelompok Ibnu Sina: "Kelompok yang bagus bukanlah kelompok yang memenangkan penghargaan kelompok terbaik dari tim evaluasi, karena sejatinya kelompok terbaik adalah kelompok yang kebersamaannya bisa  bertahan sampai kapanpun dan tidak sebatas saat kaderisasi saja."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H