Malang 24 September 2024 - Sekolah adalah tempat di mana anak-anak seharusnya merasa aman, nyaman, dan bisa bebas belajar tanpa rasa takut. Namun, berita tentang kekerasan, pertengkaran, perundungan, dan pengucilan di lingkungan sekolah sering kali membuat hati orang tua gelisah. Realita ironis ini telah terjadi dari generasi ke generasi, menjadikan rasa aman di sekolah sebagai salah satu kekhawatiran utama bagi para orang tua.
Untuk menjawab tantangan ini, mahasiswa Program Studi S2 Psikologi Universitas Negeri Malang, Fahmi Zakaria, di bawah bimbingan Ninik Setiyowati, S.Psi, M.Psi, Ph.D, merancang Program "Social Emotional Learning (SEL) Berbasis Teater" di SDN Sumbersari 3. Program ini bertujuan untuk membangun hubungan pertemanan yang sehat di antara para siswa, mengurangi konflik, dan memupuk keterampilan sosial melalui pendekatan teater. Selama empat sesi, siswa diajak terlibat dalam berbagai kegiatan interaktif yang menekankan pentingnya pertemanan, pengelolaan emosi, dan penyelesaian konflik secara positif.
Sesi pertama, yang berlangsung pada 10 September 2024, memperkenalkan 27 siswa kelas 6 pada konsep pertemanan yang sehat dan dasar-dasar seni teater. Mereka belajar mengenai nilai-nilai saling percaya, dukungan emosional, serta penyelesaian konflik yang positif. Melalui permainan interaktif, siswa diajak untuk lebih mengenal satu sama lain dalam suasana yang inklusif dan penuh keakraban. Selain itu, latihan ekspresi emosi seperti marah, sedih, gembira, dan takut membantu siswa memahami perasaan mereka serta cara yang baik untuk mengungkapkannya.
Pada sesi kedua, bertajuk "Say Something, Do Something" yang dilaksanakan pada 17 September 2024, siswa diajak menyelami konflik dan cara menyelesaikannya melalui peran dalam pertunjukan teater. Sesi ini dimulai dengan pementasan yang menampilkan konflik pertemanan, diikuti dengan diskusi kelompok untuk memahami sudut pandang yang berbeda. Para siswa kemudian memainkan peran dalam menyelesaikan konflik, sehingga mereka belajar bahwa komunikasi dan empati adalah kunci dalam menjaga hubungan baik.
Sesi ketiga, yang dilangsungkan pada 24 September 2024, menantang seluruh siswa untuk membuat pementasan dengan kelompoknya masing-masing. Mereka diberi tema dan alur cerita sederhana untuk dikembangkan secara kreatif. Sesi ini melatih kerja sama, kreativitas, dan kepercayaan diri para siswa. Meski ada yang sempat merasa canggung, fasilitator membantu mereka sehingga akhirnya mereka bisa menikmati proses tampil di depan kelas, sekaligus mengapresiasi kerja sama tim.
Sesi terakhir pada 24 September 2024 mengajak siswa merefleksikan pelajaran yang mereka dapat mengenai pertemanan dan interaksi sosial. Dengan bimbingan fasilitator, siswa berbagi pengalaman mereka, menerima umpan balik positif, dan membahas bagaimana mereka dapat menerapkan nilai-nilai tersebut dalam keseharian mereka.
Program SEL Berbasis Teater ini sukses menciptakan suasana belajar yang penuh antusiasme dan kebersamaan di SDN Sumbersari 3. Tingginya partisipasi menunjukkan bahwa pendekatan teater efektif dalam mengajarkan nilai-nilai sosial dan keterampilan pertemanan kepada siswa. Dengan metode berbasis pengalaman ini, diharapkan para siswa akan membawa pemahaman baru ini dalam keseharian mereka, menjadikan sekolah sebagai tempat yang lebih harmonis, aman, dan inklusif bagi semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H