Di masa pandemi ini membuat masyarakat harus berpikir secara mendalam mengenai kebutuhan ekonomi, salah satunya kurangnya pendapatan terhadap seseorang yang membuat biaya hidupnya menjadi berat. Banyak sekali tantangan yang dimiliki dimasa pandemi ini baik itu di pemerintahan ataupun non pemerintahan seperti terjadinya PHK besar -- besaran, salah satunya di perusahaan maskapai penerbangan. Â
Para korban yang terkena PHK itu mencari jalan keluar demi terciptanya kebutuhan ekonomi yang baik salah satunya membuka sebuah unit usaha, baik itu usaha Mikro ataupun usaha Makro. Memang bukanlah suatu hal yang mudah apabila membuka sebuah unit usaha terlebih lagi dimasa pandemi ini, ada banyak perubahan yang harus dipikirkan dimulai dari perhitungan pemasukan dan pengeluaran yang membuat mereka harus hidup secara hemat agar tidak terjadinya keburukan ekonomi.
Di tengah keburukan ekonomi yang disebabkan menyebarnya virus Corona, bisnis online dan offline pun ikut popoler Pasalnya, dengan adanya bisnis ini tidak hanya sekadar menjadi mata pencaharian pokok, melainkan bisa juga dimanfaatkan sebagai bisnis sampingan yang sangat menjanjikan, Salah satu usaha nya yaitu dengan membuka sebuah Bisnis MLM mungkin menjadi salah satu industri yang sangat diuntungkan, khususnya selama masa pandemi Covid 19. Keuntungan yang didapat bukanlah sebuah perhitungan lagi dikarenakan ada yang mereka mendapatkan raih untung besar dimasa pandemi ini, dan ada juga yang mereka masih merintis demi terwujudnya ekonomi yang stabil.
Dikutip dari laman finance detik.com, Itu dengan adanya pandemi karena orang banyak ke digital dan banyak ke sosial media maka kemudian proses jualannya juga akan semakin mudah dari rumah. Jadi ini bagian dari ekonomi dari rumah, stay at home economy. Itu adalah semua aktivitas ekonomi dijalankan dari rumah, termasuk MLM ini adalah bisnis yang bisa dijalankan dari rumah," kata Yuswohady saat dihubungi detikcom, Senin (26/10/2020).
Faktor yang menyebabkan banyaknya kemunculan pebisnis baru online dimasa pandemic ialah dikarenakan untuk meminalisir keuangan yang menurun yaitu dengan cara memulai berbisnis online terlebih lagi sekarang era new normal dalam artian mengurangi angka pertemuan secara offline demi terwujudnya suatu kondisi yang sedang rawan dengan kemunculan virus covid -- 19 Â ini. Akan tetapi bukan hanya berbisnis online saja yang berkembang pesat, namun berbisnis secara offline juga bisa dimanfaatkan bagi seluruh masyarakat, Seperti yang dilakukan oleh salah seorang warga di Kecamatan Medan Sunggal yang memulai bisnis online pada awal maret 2020 yang bernama Wahyo, beliau memulai bisnis dengan beternak jangkrik yang dimana pemasarannya cukup menggunakan penjualan ke toko seperti toko pakan ternak burung ataupun ke toko ternak ikan yang sangat menjanjikan
Menurut seorang pebisnis ternak jangkrik menuturkan bahwa, Saya memulai bisnis jangkrik ini pada awal Maret 2020 yaitu dimasa maraknya virus corona, awalnya saya ragu untuk berbisnis tetapi tekad dan dukungan semangat dari keluarga akhirnya saya bisa seperti ini, Adapun keuntungan omset saya sekitaran 1 -- 2 Juta perbulan, tergantung tingkat permintaan pembeli semuanya, kata Wahyo saat diwawancarai oleh seorang mahasiswa USU, Rabu (17/06/2020). Kemudian hal tersebut langsung disanggah oleh seorang pebisnis toko online sepatu, ia mengatakan bahwa Kalau anda yakin untuk memulai usaha, lakukan terus jangan terlalu lama memikir, memang bisnis online sekarang berkembang pesat karena simple dan cepat, tetapi bisnis offline juga bisa seperti itu, yang terpenting anda harus bertanggung jawab atas usaha apa yang anda perbuat, ujar Ihsan seorang pemilik bisnis toko online sepatu
Bisnis offline bisa menjadi solusinya pasalnya tanpa membuka situs internet tetap bisa berkembang salah satunya beternak hewan jangkrik, beternak hewan merupakan suatu kondisi yang perlu ditelusuri karena para pebisnis perlu memerlukan tempat kehidupan yang luas bagi seekor hewannya, lalu apakah tahapan memulai usaha bisnis online sama dengan offline?, tentunya berbeda hanya saja perbedaan terletak di sebuah pemasaran, bisnis online memasarkannya dengan cara virtual atau non face to face sedangkan bisnis offline cukup menggunakan secara langsung kelapangan.
Di Indonesia tercinta, penurunan terkena penyakit covid -- 19 bukanlah satu hal yang jelas dan cepat, begitu juga dengan keadaan ekonomi di Indonesia. Keterpurukan ekonomi di Indonesia perlu diperihatinkan, bukan hanya di Indonesia, di negara luar seperti Eropa sangat diperihatinkan akibat munculnya pandemic ini. Maraknya pembisnis di Indonesia baik itu secara online ataupun offline membuat persaingan menjadi ketat dalam hal pemasaran yang baik, keberanian membuka suatu unit usaha merupakan wajib harus dimiliki para pembisnis baik itu secara online atau offline, dikarenakan menjadi seorang pembisnis harus membuka sebuah wawasan secara luas dan harus sigap dan cepat mengambil Langkah -- Langkah apabila terjadi penurunan defisit anggaran suatu unit usaha.
Peningkatan produksi untuk memasarkan kepada konsumen haruslah dilakukan secara teliti, bersih dan dikemas secara baik, hal ini bisa dijadikan permintaan pembelian dalam suatu barang tinggi. Nah sobat sekalian, sebagai seorang jiwa pebisnis perlu adanya pemikiran yang luas, memulai usaha yang baik serta meningkatkan terjalinnya kerja sama kepada pebisnis lain hal ini bisa menjadi seorang pebisnis tetap bertahan apabila Langkah tadi bisa dijalankan dengan baik, keberhasilan suatu bisnis itu berada ditangan penciptanya hal ini dipengaruhi besar Ketika memulai bisnis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H