Dengan meningkatnya harga BBM berdampak pada harga kebutuhan pokok juga. Tak dipungkiri bahwa kebutuhan pokok seperti beras harganya makin naik saja . Di Indonesia sendiri beras adalah makanan pokok bagi masyarakat, negara Indonesia tidak seperti dulu lagi yang bisa swasembada pangan atau tidak mengimpor beras dari negara lain. Lambat laut dengan pengaruh globalisasi dan tidak terkontrolnya pembangunan Hotel, Mall, Industri dll, maka lahan yang dahulu digunakan petani untuk menanam padi sekarang berubah menjadi bangunan-bangunan yang mewah atau bertingkat.
Seolah-olah pembangunan tersebut bak roket yang meluncur dengan cepat dan tidak dibarengi dengan pembukaan lahan baru. Hal ini sangat beralasan bahwa para petani sering merugi karena banyak harga yang meningkat seperti harga pupuk, upah membajak dan upah untuk menanam padi, sangat bertolak belakang dengan harga padi yang tidak signifikan meningkatnya. Biasanya para petani yang mempunyai sawah hasil panenya digunakan untuk makan sendiri, bisa sampai 6bulan atau lebih tergantung luasnya sawah dan hasil panen yang didapat. Para petani dengan skala kecil tidak menjual padinya karena harga untuk menanam padi tidak sebanding dengan harga padi. Misalkan petani menanam padi habis 1juta dan hasil panennya dijual totalnya cuma 1,2 jt atau 900 ribu otomatis para petani lebih memilih untuk menstock padinya sendiri ketimbang dijual karena harga padi yang murah.
Mungkin kalau pemerintah tidak serius untuk mengatasi hal ini bukan tidak mungkin beberapa tahun mendatang harga beras 1,5-2 kali lipat harga BBM. Dikota besar seperti Jakarta harga beras sudah menyentuh ankgka Rp. 9500 sedangkan di Solo masih sekitar Rp. 8000 an. Diharapkan peran pemerintah untuk mengurangi pendirian bangunan-bangunan supaya tanah yang digunakan para petani untuk menanam padi masih terjaga dan keseimbangan harga jual padi dengan harga-harga untuk menanam padi nampaknya juga harus seimbang. Kalau hal ini sampai di biarkan begitu saja bukan tidak mungkin Indonesia akan kekurangan beras dan harus impor dari negara lain atau tingginya harga beras yang menyulitkan pemenuhan kebutuhan primer di masyarakat tercukupi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H