Mohon tunggu...
Fahmi Nouval Dzulfikri
Fahmi Nouval Dzulfikri Mohon Tunggu... Musisi - Musisi

Seorang penikmat dan pencipta musik yang memiliki ketertarikan dibidang kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Era Digitalisasi Menyebabkan Ekstasi Komunikasi (Ecstacy of Communication)

27 September 2023   11:10 Diperbarui: 27 September 2023   11:22 644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gak terelakan lagi bahwa informasi disaat ini sangat cepat sampai kepada kita, sampai karena informasi yang cepat sampai ini berdampak pada menggemuknya informasi yang kita dapatkan yang pada akhirnya kita sulit membedakan mana informasi yang benar dan mana informasi yang salah.

Internet bertanggung jawab dengan kecepatan informasi ini, yang mana akhirnya berpengaruh pada komunikasi interpersonal masyarakat. Masyarakat hari ini lebih banyak menghabiskan waktunya untuk berselancar didunia digital daripada didunia realitanya, maka dari itu kita sudah tidak asing kan kalo ngeliat orang kumpul pasti lebih banyak liat layar daripada liat mata temennya.

Ini yang akhirnya berdampak pada diri orang-orang yang banyak menghabiskan waktunya didunia digital. Bermacam-macam alasan dari masing-masing orang berbeda ketika ditanyai pendapatnya mengenai "kenapa banyak melihat HP-nya daripada lingkungan sekitarnya", jawaban itu diantaranya karena didunia digital semua tersedia sehingga itu yang membuat mereka jadi asyik berada disana.

Diantaran banyaknyahal asyik didunia digital, media sosial memiliki peran disana. Hal ini dikarenakan, kita bisa mengetahui dan mengenal orang yang sebenarnya jauh dari lingkungan kita dan juga bisa jadi, orang yang kita kenal jauh dari media sosial tersebut memiliki minat yang sama dengan kita. Hal ini bisa juga menjadi faktor mengapa media sosial begitu asyik bagi masyarakat hari ini.

Selain itu, media sosial bisa mengukur seberapa besar eksistensi kita karena adanya fitur like, views, follower dan juga comment. Karena hal tersebut, orang beradu kecepatan dengan orang lainnya untuk bisa menyampaikan informasi, dimana yang seharusnya informasinya mereka cerna dan pelajari dahulu, mereka memilih langsung bagikan saja, karena takut ketinggalan dari yang lain.

Fitur like, view, follower dan comment inilah yang akhirnya memunculkan sebuah istilah yang disebut dengan Ecstacy Of Communication (Ekstasi Komunikasi) atau kondisi dimana orang-orang mempunyai gairah besar untuk menyampaikan informasi atau pesan secara cepat dan terus menerus, yang akhinya menimbulkan penilaian, bahwa jika informasi disampaikan itu cepat, maka itu benar.

Ini berdampak pada kebenaran dari informasi tersebut, sehingga akhirnya informasi benar dan informasi hoax bercampur menjadi satu dimedia sosial yang mana in menyebabkan kebingungan, sehingga orang-orang mengkurasi sendiri, jika informasi itu sesuai dengan "dirinya" maka informasi itu dianggap benar olehnya tanpa merefleksikan dulu, menilai dulu, dan memaknainya dulu.

Pada akhirnya, orang-orang lebih memilih dunia digital ini sebagai bagian dari hidupnya, mereka bisa membagikan apapun baik itu informasi, membagikan keresahannya, pikirannya bahkan sampai kehidupan pribadinya tanpa ada lagi rasa malu untuk mengumbar rahasia pribadinya hanya untuk mendapatkan comment dan like dari orang yang notabene jauh dari lingkungan kita tanpa kita memperdulikan orang yang ada disekitar kita.

Ekstasi komunikasi bisa berdampak pada psikologi (psychologi effect), dimana rumor dan kepalsuan bisa dianggap lebih benar daripada kebenaran itu sendiri, isu bisa lebih dipercaya daripada informasi dan kesemuan dianggap lebih nyata dariapa kenyataan itu sendiri, yang mana akhirnya inilah yang disebut saat ini dengan istilah hyper reality.

Akhirnya, kita sendirilah yang harus bisa melakukan kontrol terhadap dunia digital ini, kita juga lah yang harus bisa mengkurasi ketika kita ingin membagikan sesuatu coba pikirkan terlebih dahulu mana yang seharusnya bisa dibagikan dan mana yang tidak, informasi mana yang bisa menimbulkan permasalahan dan mana informasinya yang bisa memunculkan kebermanfaatan, sehingga kitalah yang mengontrol dunia digital bukan sebaliknya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun