Mohon tunggu...
fahmi nasikhul
fahmi nasikhul Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

olahraga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

5 Tips Menjadi Ahli K3 yang Profesional

30 Desember 2024   22:33 Diperbarui: 30 Desember 2024   22:31 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Apa sih itu AHLI K3? Ahli k3 atau Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah tenaga kerja yang bertanggung jawab untuk menjamin keselamatan dan Kesehatan kerja karyawann ditempat kerja.
Berikut adalah 5 tips menjadi ahli K3 :
1.Pendidikan dan sertifikasi yang memadai
*Menjadi ahli K3 yang membutuhkan pemahaman yang kuat tentang peraturan, standar, dan prinsip -- prinsip  keselamatan  serta Kesehatan kerja, atau dengan meningkatkan hard skill dengan mengikuti pelatihan K3.
*Mendapatkan sertifikasi K3 Banyak cari untuk mendapatkan sertifikasi AK3U ( ahli K3 umum) dari kementrian ketanagakerjaan Indonesia.
2.Selalu memperbarui pengetahuan
*Dengan cara mengikuti seminar,workshop, atau konferensi K3 juga dapat membantu memperluas wawasan dan memperdalam pengetahuan.
3.Kemampuan  Analisis dan penilaian resiko
*Seorang ahli K3 yang professional harus mampu melakukan analisis dan penilaian risiko dengan tepat. Dengan memahami potensi bahaya yang ada dilingkungan kerja dan bagaimana mitigasi risiko yang efektif sangat penting.
*Mempelajari metode -- metode seperti Job Safety Analysis (JSA) dan Hazard identification and Risk Assessment (HIRA) untuk dapat mengevaluasi risiko yang sistematis.
4.Keterampilan Komunikasi yang baik
*Ahli K3 harus memiliki keterampilan komunikasi yang baik untuk menyampaikan informasi keselamatan dengan jelas kepada pekerja dan manajemen. Mampu memberikan pelatihan, Menyusun prosedur keselamatan, dan berkomunikasi dengan berbagai pihak ditempat kerja sangat penting.
*Kemampuan untuk Menyusun laporan keselamatan yang efektif dan memberikan rekomendasi perbaikan juga merupakan bagian dari keterampilan komunikasi yang harus dikuasai.
5.Mengutamakan Budaya K3
*Seorang ahli K3 yang profesional tidak hanya berfokus pada prosedur, tetapi juga pada menciptakan budaya keselamatan yang kuat di tempat kerja. Ini berarti melibatkan semua pekerja dalam penerapan program keselamatan dan membangun kesadaran tentang pentingnya keselamatan.
Maka dari pada itu Menjadi ahli K3 yang profesional memerlukan kombinasi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang tepat. Pertama, penting untuk memiliki pendidikan yang memadai dan sertifikasi yang diakui, seperti AK3U, agar dapat memahami peraturan dan prinsip keselamatan dengan baik. Selain itu, terus memperbarui pengetahuan tentang kebijakan dan teknologi terbaru dalam bidang K3 juga sangat penting untuk menjaga kompetensi. Seorang ahli K3 juga harus memiliki kemampuan dalam menganalisis dan menilai risiko dengan tepat, guna mengidentifikasi bahaya dan mengimplementasikan langkah mitigasi yang efektif. Keterampilan komunikasi yang baik juga sangat diperlukan untuk menyampaikan informasi keselamatan kepada semua pihak di tempat kerja dengan jelas. Terakhir, seorang ahli K3 yang profesional harus mampu menciptakan budaya keselamatan yang kuat di tempat kerja, dengan mendorong kesadaran dan partisipasi aktif dari seluruh anggota organisasi. Dengan mengikuti prinsip-prinsip ini, seseorang dapat menjadi ahli K3 yang kompeten dan berdedikasi dalam menjaga keselamatan dan kesehatan di tempat kerja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun