Mohon tunggu...
Fahmi Hafizh
Fahmi Hafizh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi basketball

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Kepekaan Diri dalam Komunikasi Nonverbal

22 Januari 2023   12:45 Diperbarui: 22 Januari 2023   13:07 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
image by KajianPustaka.com

Manusia sebagai makhluk sosial yang mana hidup membutuhkan manusia lain, untuk itu sangat diperlukannya brsosialisasi. Salah satu kunci bersosialisasi adalah kepekaan. Mengapa begitu? Karena kepekaan adalah kemampuan untuk merasakan dan mengamati reaksi-reaksi yang terjadi di lingkungan serta perubahan orang lain yang ditunjukkannya baik secara verbal maupun nonverbal.

Untuk membangun kepekaan itu sendiri dengan melalui pengamatan dalam komunikasi verbal dan nonverbal, Namun Komunikasi yang membutuhkan kepekaan untuk kebrhasilan komunikasi tersebut adalah komunikasi non verbal. Karena komunikasi nonverbal itu sendiri merupakan penyampaian informasi atau pesan tanpa diucap atau menggunakan kata-kata melainkan dengan bahasa tubuh seperti gerakan tangan, raut wajah, gelengan kepala, tanda, tindankan dan sebagainya. Oleh karena itu komunikasi nonverbal dilakukan dengan otomatis atau refleks yang mana dapat lebih dipercaya.

Dalam komunikasi nonverbal pesan dapat tersampaikan atau dikatakan berhasil membutuhkan kepekaan pada komunikan, oleh karena itu kepekaan dan komunikasi nonverbal tidak dapat dipisahkan. cara membangun kepekaan diri dalam komunikasi nonverbal, yaitu dengan memperhatikan ekspresi wajah, gesture, bahasa tubuh, dan penampilan lawan bicara.

Jika seseorang menyampaikan pesan melalui komunikasi nonverbal dan penerima pesan tidak peka terhadap pesan tersebut, maka penerima pesan  tidak akan memahami pesan tersebut. Kepekaan juga di perlukan pada saat-saat tertentu seperti mencoba memahami perasaan seseorang yang dia perlihatkan lewat komunikasi non-verbal seperti suasana hati, baik itu senang, sedih, kecewa, dan lain sebagainya.

Dengan demikian, kepekaan dan komunikasi non-verbal tidak dapat dipisahkan. Mengingat komunikasi nonverbal hanya dapat diterima jika penerima memahami atau peka terhadap pesan nonverbal tersebut. Banyak orang yang masih kesulitan untuk menerima atau memahami pesan komunikasi non verbal, sehingga diperlukan adanya pemahaman lebih mengenai hal ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun