Pesona alam dan keindahan gunung indonesia , khususnya gunung di sumatera barat telah menarik banyak minat dan perhatian di kalangan anak muda zaman sekarang.  Mereka melakukan pendakian untuk menyalurkan rasa penasaran tersebut, , tujuan mereka mendaki gunung pun berbeda-beda. Ada yang ingin menikmati keindahan pemandangan yang memanjakan mata, ada yang mengikuti trend, rasa penasaran, untuk olahraga, untuk refresing dan sebagainya, selama itu tidak menyalahi aturan dan norma-norma yang ada, semuanya boleh mendaki gunung.
   Mendaki gunung bukan hobby yg asal asalan, ketika ingin mendaki  kita harus memerlukan  persiapan cukup, seperti : persiapan fisik dan mental, materi, logistik dan waktu luang.  Jika tidak ada persiapan, akan berdampak buruk bagi diri sendiri.
   Mereka yang sudah sering mendaki gunung biasanya di sebut pendaki. Pendaki gunung yg sudah mendarah daging dengan hobby ini,biasanya  akan melakukan pendakian kapanpun mereka mau, bahkan di saat bulan puasa.
   Mendaki gunung pada bulan puasa, tentunya menguras banyak tenaga, kesabaran dan ketabahan. Mereka menahan haus, lapar, terik matahari jika cuaca cerah dan menahan dinginnya hari jika cuaca hujan. Bagi seorang pendaki itu merupakan suatu tantangan tersendiri, yg mereka inginkan adalah suasana yg berbeda.  biasanya berpuasa di keramaian kota, di ganti dengan suasana kesunyian alam.  Biasanya Alarm sahur towa masjid/mushala, di ganti dengan bunyi jangkrik dan serangga kecil lainnya.  Biasanya berbuka dengan serba ada, menjadi apa adanya.  Bagi mereka,  alam menggambarkan kehidupan yg sebenarnyaa. Tentang  cara menjalani menikmati dan mensyukuri nikmat  allah swt.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H