Mohon tunggu...
FAHMI FACHRUDDIN
FAHMI FACHRUDDIN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah Mahasiswa semester 4 prodi Jurnalstik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tasawuf dan Akar Tasawuf

23 Desember 2023   23:09 Diperbarui: 23 Desember 2023   23:15 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tasawuf adalah konsep yang memiliki beragam definisi, tergantung pada perspektif dan pendekatan yang digunakan oleh individu yang terlibat. Secara umum, tasawuf dapat diartikan sebagai konsep spiritual yang berakar pada konsep Ihsan, yang merupakan kebaikan transformatif dari satu pribadi kepada pribadi lain serta kepada lingkungan, alam, dan Allah SWT. Pandangan ini menguatkan gagasan bahwa tasawuf tidak hanya sebagai praktik spiritual, tetapi juga sebagai aktualisasi dari kesucian hati, keikhlasan, dan kekhusyukan dalam beribadah kepada Allah.

Inti dari tasawuf sepakat bahwa fokus utamanya adalah menjaga kesucian jiwa untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT semaksimal mungkin. Konsep tasawuf tidak hanya ada pada masa Rasulullah, meskipun istilahnya belum dikenal saat itu, tetapi substansinya tercermin dalam kepribadian beliau dan para sahabat.

Terdapat enam teori etimologi mengenai asal-usul kata "tasawuf", yang menggambarkan kompleksitas makna dan interpretasi dalam konsep tersebut. Setiap teori menawarkan perspektif unik terhadap esensi tasawuf, seperti konsep kebersihan jiwa, status umat pilihan, keterkaitan dengan kearifan Tuhan, atau kelembutan seperti bulu domba. Kompleksitas ini mencerminkan kedalaman makna yang melekat dalam tasawuf.

Nilai-nilai tasawuf yang dicontohkan oleh Rasulullah dan para sahabat tercermin dalam kehidupan mereka, seperti kesucian jiwa, keikhlasan dalam beribadah, dan keseimbangan antara kehidupan spiritual dan sosial.

Pada tahap perkembangannya, tasawuf mengalami lima tahapan, dari tahap zuhud (asketis), penyucian jiwa, penyatuan diri dengan Tuhan, hingga tahap pemurnian tasawuf.

Pemurnian tasawuf dilakukan untuk memisahkan tasawuf dari unsur bidah, menjauhkannya dari institusi dan nilai-nilai sosial yang sudah usang, serta merumuskan praktik tasawuf modern. Imam Malik bin Anas dan Buya Hamka adalah tokoh-tokoh yang turut berperan dalam memperkuat integrasi tasawuf dengan fikih serta memurnikan konsep tasawuf.

Semua konsep dan tahapan ini memperkaya pemahaman kita tentang tasawuf sebagai jalan untuk mencapai kebaikan yang meliputi seluruh spektrum kehidupan, baik dari aspek spiritual maupun sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun