Mohon tunggu...
Fahmi Baiquni
Fahmi Baiquni Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Program Studi Promosi Kesehatan Program Sarjana Terapan, Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Seorang dosen baru yang senang untuk menulis dan berbagi pemikiran tentang ilmu promosi kesehatan, media promosi kesehatan dan hal-hal lain terkait Ilmu Perilaku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Kemampuan Mendengarkan Aktif Bagi Mahasiswa Promosi Kesehatan

23 Agustus 2024   10:04 Diperbarui: 23 Agustus 2024   10:07 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mengapa Mendengarkan Aktif Penting?

Mendengarkan aktif melibatkan perhatian penuh dan respons yang sesuai terhadap apa yang disampaikan oleh lawan bicara. Dalam konteks promosi kesehatan, mahasiswa seringkali berinteraksi dengan individu atau kelompok masyarakat yang memiliki beragam latar belakang, kebutuhan, dan pemahaman tentang isu kesehatan. Kemampuan untuk mendengarkan secara aktif memungkinkan mahasiswa untuk benar-benar memahami apa yang menjadi masalah utama bagi masyarakat, bukan hanya sekadar mendengarkan apa yang mereka katakan secara harfiah.

Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan di International Journal of Listening, mendengarkan aktif dapat meningkatkan kualitas hubungan interpersonal dan kepercayaan antara komunikator dan penerima pesan . Bagi mahasiswa promosi kesehatan, membangun hubungan yang baik dengan masyarakat adalah langkah awal yang krusial dalam mengembangkan program promosi kesehatan yang berhasil. Masyarakat yang merasa didengarkan dan dipahami lebih mungkin untuk menerima dan menerapkan saran kesehatan yang diberikan.

Mendengarkan Aktif dalam Praktik

Dalam praktiknya, mendengarkan aktif melibatkan beberapa aspek penting. Pertama, mahasiswa perlu memberikan perhatian penuh selama percakapan, menghindari gangguan seperti ponsel atau pikiran yang melayang. Kontak mata, anggukan, dan respons verbal sederhana seperti "ya" atau "saya mengerti" dapat membantu memperkuat interaksi dan menunjukkan bahwa mereka benar-benar mendengarkan.

Kedua, mahasiswa harus mampu merespons dengan pertanyaan yang relevan atau pernyataan yang menunjukkan pemahaman terhadap apa yang disampaikan. Misalnya, jika seorang warga masyarakat menyatakan kekhawatiran tentang efek samping vaksin, mahasiswa promosi kesehatan bisa merespons dengan, "Apakah Anda merasa khawatir tentang efek samping tertentu? Mari kita bahas lebih lanjut." Tindakan ini tidak hanya menunjukkan bahwa mereka mendengarkan, tetapi juga membantu memperjelas dan mengatasi masalah yang ada.

Selain itu, penting bagi mahasiswa untuk menghindari memberikan penilaian atau solusi terlalu cepat sebelum lawan bicara selesai menyampaikan pandangannya. Hal ini penting agar mahasiswa dapat benar-benar memahami konteks dan perspektif yang disampaikan, yang pada gilirannya akan menghasilkan intervensi promosi kesehatan yang lebih relevan dan efektif.

Dampak Jangka Panjang

Kemampuan mendengarkan aktif bukan hanya keterampilan yang berguna selama masa studi, tetapi juga menjadi aset berharga dalam karier profesional. Mahasiswa yang mengembangkan kemampuan ini akan lebih siap untuk berinteraksi dengan berbagai pihak, mulai dari pasien hingga pemangku kebijakan. Mereka juga akan lebih efektif dalam mengidentifikasi masalah kesehatan di masyarakat dan merancang program yang dapat menjawab kebutuhan tersebut.

Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Health Communication menekankan bahwa komunikasi yang efektif, termasuk kemampuan mendengarkan aktif, memiliki korelasi positif dengan keberhasilan program kesehatan masyarakat . Dengan demikian, investasi dalam pengembangan kemampuan mendengarkan aktif selama pendidikan akan memberikan dampak positif jangka panjang dalam karier mahasiswa promosi kesehatan.

Kemampuan mendengarkan aktif adalah elemen penting yang tidak boleh diabaikan dalam pendidikan mahasiswa promosi kesehatan. Di tengah tantangan global dalam bidang kesehatan, mahasiswa yang memiliki keterampilan ini akan lebih siap untuk menjawab kebutuhan masyarakat dan berkontribusi secara signifikan dalam upaya promosi kesehatan yang efektif. Oleh karena itu, institusi pendidikan harus mendorong dan memfasilitasi pengembangan kemampuan ini, sehingga mahasiswa dapat menjadi tenaga kesehatan yang tidak hanya kompeten, tetapi juga empatik dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun