Mohon tunggu...
Fahmi Musyaddad
Fahmi Musyaddad Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Tak ada yang spesial...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Hari Pahlawan] Baju Besi Pendekar Kumuh

10 November 2013   14:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:21 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam ini terlihat sangat gelap

Bulan pun terlihat sangat kalap

Menghadapi bintang yang mulai berderap meninggalkannya

Kehadiranku hanya untuk sebatas menyapa

Tetapi, Tubuh ini seakan menikmati bercumbu dengan bibir pantai

*

Tiba-tiba…

Aku mendengarnya

Aku melihatnya

Langkah gontai kaki telanjang dari kejauhan bergerak mendekatiku

Selang waktu, sesosok wanita paruh baya tepat di depan wajahku

*

Baju compang-camping, celana lusuh

Karung besar tertali erat di punggung rapuh

Kudengar suara lirih dari bibir bergincu debu

“Pulanglah, Nak!”

*

Berhenti berdetak, jantungku serasa retak

Bergetar-getar, kedua tanganku gemetar

Aku melihatnya

Ya, aku melihat baju besinya

*

Bukan baju compang-camping yang ku maksud

Bukan juga seonggok sampah dalam karungnya

*

Baju besi dari seorang Pendekar Kumuh adalah…

Semangat untuk menjalani hidup

Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun Fiksiana Community
Silahkan bergabung di FB Fiksiana Community


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun