Tak terasa bangsa Indonesia sudah menjalani 25 tahun masa reformasi sejak pengunduran diri presiden Soeharto pada tanggal 21 mei 1998. Peristiwa pengunduran diri presiden Soeharto yang saat itu direlay oleh seluruh stasiun televisi Indonesia adalah salah satu momen bersejarah dalam sejarah Indonesia.Â
Meski peristiwa tersebut diliputi serangkaian insiden yang memicu ketegangan antara para demonstran dan aparat kala itu, ada beberapa hikmah yang bisa kita ambil agar bisa bermanfaat untuk generasi muda Indonesia kedepannya.
Pertama, masyarakat Indonesia memiliki kelonggaran dalam menyuarakan aspirasi dan pendapat ketika berpartisipasi dalam proses politik. Hal ini bisa memberikan harapan baru akan terwujudnya demokrasi, keadilan dan supremasi hukum di Indonesia.Â
Kedua, berakhirnya rezim Orde Baru membuka mata masyarakat Indonesia akan kebobrokan sistem yang sudah mengakar kuat selama hampir tiga dekade dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya membangun sistem yang lebih transparan, membentuk lembaga anti-korupsi seperti KPK yang kita kenal sekarang ini dan memastikan akuntabilitas para pemimpin negara.
Yang terakhir, hikmah dibalik berakhirnya masa Orde Baru juga memperkuat kemandirian media massa dalam menyampaikan informasi dan melakukan pengawasan terkait kebijakan pemerintah yang belum sesuai dengan aspirasi rakyat Indonesia. Hal ini sangat penting dalam menjaga transparansi dan menjaga akuntabilitas pemerintah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H