Oleh karena itu, kepemimpinan memiliki tanggung jawab yang besar dan tanggung jawab tersebut harus tercermin dalam kesejahteraan. Jika seorang orang tua hanya memberi makanan pada anak-anaknya tetapi tidak memenuhi standar gizi dan kebutuhan pendidikan mereka, maka itu tidak dapat dianggap sebagai tanggung jawab yang sebenarnya. Hal yang sama berlaku jika majikan memberikan gaji pekerja rumah tangga di bawah standar upah minimum provinsi, maka mereka tidak bertanggung jawab. Selain itu, jika seorang pemimpin seperti presiden hanya berfungsi sebagai "pemerintah" tetapi tidak melakukan upaya serius untuk mengangkat rakyatnya dari kemiskinan menuju kesejahteraan, maka ia tidak dapat dianggap bertanggung jawab. Tanggung jawab seorang presiden harus tercermin dalam kebijakan yang berpihak pada rakyat kecil dan kaum miskin, bukan pada konglomerat dan teman-teman dekat. Oleh karena itu, jika sebuah negara masih jauh dari mencapai kesejahteraan, maka tanggung jawab pemimpinnya patut dipertanyakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H