Mohon tunggu...
Fahmi Prisma Putra Dani
Fahmi Prisma Putra Dani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Esa Unggul

mempunyai hobi bermain Badminton, menyukai topik bertemakan olahraga, teknologi, dan otomotif.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Penggunaan Media Sosial dan Dampaknya Terhadap Kesehatan Mental

30 Januari 2025   15:49 Diperbarui: 30 Januari 2025   15:49 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penggunaan Medsos Terhadap Mental Health (Sumber: health.kompas.com)

Penggunaan media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari kita. Dari berbagi momen bahagia hingga mencari informasi, platform-platform ini menawarkan banyak kemudahan. Namun, di balik semua manfaat tersebut, ada sisi gelap yang sering kali terabaikan: dampak negatif terhadap kesehatan mental. Banyak dari kita mungkin tidak menyadari bahwa scrolling di feed media sosial bisa berujung pada kecemasan, depresi, dan gangguan tidur.

Tekanan Untuk Tampil Sempurna

Salah satu masalah utama yang muncul dari penggunaan media sosial adalah tekanan untuk menunjukkan kehidupan yang sempurna. Kita sering kali melihat teman-teman atau influencer memposting foto-foto indah dari liburan, makanan mewah, atau momen bahagia. Tanpa sadar, kita mulai membandingkan hidup kita dengan apa yang mereka tampilkan. Perasaan tidak cukup baik atau tidak memadai dapat muncul, dan ini dapat berujung pada rendah diri dan bahkan depresi. Menurut penelitian, perbandingan sosial ini dapat meningkatkan risiko gangguan mental, terutama di kalangan remaja yang sangat aktif di platform-platform tersebut.

Lebih dari itu, standar kecantikan dan gaya hidup yang ditampilkan di media sosial sering kali tidak realistis. Banyak gambar yang telah melalui proses edit dan filter, menciptakan ekspektasi yang tidak dapat dicapai oleh kebanyakan orang. Akibatnya, banyak individu merasa tertekan untuk mengikuti tren, membeli barang-barang mahal, atau bahkan mengubah penampilan mereka agar sesuai dengan standar yang ada. Hal ini bisa memicu gangguan kepercayaan diri yang berkepanjangan.

Cyberbullying dan Stres Emosional

Media sosial juga menjadi arena bagi perilaku negatif seperti cyberbullying. Anonimitas yang ditawarkan oleh platform ini sering kali membuat orang merasa bebas untuk mengeluarkan komentar kasar atau menyebarkan rumor. Hal ini dapat menyebabkan stres emosional yang berkepanjangan bagi korban, bahkan berujung pada masalah kesehatan mental yang serius.

Selain itu, tekanan sosial untuk selalu aktif dan merespons setiap notifikasi juga dapat menyebabkan kecemasan. Banyak orang merasa takut tertinggal (fear of missing out/FOMO) jika mereka tidak mengikuti perkembangan terbaru di media sosial. Ketergantungan ini dapat mengganggu produktivitas, mengurangi waktu tidur, dan bahkan menyebabkan kelelahan mental yang ekstrem.

Menciptakan Kesadaran dan Penggunaan Bijak

Dengan semua dampak negatif ini, penting bagi kita untuk mulai lebih bijak dalam menggunakan media sosial. Mengatur waktu penggunaan dan memperhatikan bagaimana perasaan kita setelah menggunakan platform tersebut bisa menjadi langkah awal yang baik. Alih-alih membandingkan diri dengan orang lain, fokuslah pada hal-hal positif dalam hidup Anda sendiri.

Selain itu, penting untuk menyadari bahwa tidak semua yang terlihat di media sosial mencerminkan kenyataan. Belajar untuk memilah informasi, menghindari interaksi yang negatif, dan mendukung lingkungan yang positif di media sosial adalah langkah-langkah kecil yang dapat membantu mengurangi dampak negatifnya.

Mari kita ingat bahwa media sosial hanyalah alat; cara kita menggunakannya menentukan dampaknya terhadap kesehatan mental kita. Dengan meningkatkan kesadaran akan risiko yang ada dan menerapkan kebiasaan sehat dalam penggunaan media sosial, kita bisa menjaga keseimbangan antara dunia maya dan kenyataan serta merawat kesehatan mental dengan lebih baik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun