Mohon tunggu...
Fahmi AlUmam
Fahmi AlUmam Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa UIN

Ingin Berproses

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Seperti Apa Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw?

16 April 2020   22:07 Diperbarui: 16 April 2020   22:04 636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baik disini kita akan membahas tentang Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw. Konsep Pembelajaran Kooperatif Learning model Jigsaw sangat diminati terutama saat digunakan dalam serting kelompok. Model pembelajaran jigsaw ini adalah model pembelajran yang berbasis cooperative learning, artinya menekankan kerja sama dari siswa. Menu Pembelajaran Koperatif Jigsaw, yaitu, pembelajaran kooperatif,  terdiri dari pengertian, karakteristik, prinsip-prinsip, prosedur penyusunan. Lalu selanjutnya adalah pembelajaran jigsaw, terdiri dari pengertian, sejarah, prinsip-prinsip, teknik jigsaw, kelebihan-kekurangan mempelajari jigsaw.

Adapun pengertian pembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajran yang telah dirumuskan. Selanjutnya adalah kerakteristik pembelajaran kooperatif yaitu, pembelajaran secara tim, didasarkan pada manajemen kooperatif, kemauan untuk bekerja sama , dan ketrampilan untuk bekerja sama. Jadi karakteristik pembelajaran kooperatif adalah siswa mampu bekerja sama dalam tim dan menuntun siswa untuk trampil dalam bekerja sama bagi timnya. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengerjakan materi tersebut kepada kelompoknya, sehingga baik kemampuan secara kognitif maupun sosial siswa sangat diperlukan. Kemudian prinsip model kooperatif yaitu, prinsip saling tergantung positif atau Positive Interdependence, tanggung jawab perseorangan atau Individual Accountability, interaksi tatap muka, partisipasi dan komunikasi. Adapaun prosedur pembelajaran kooperatif pada prinsipnya terdiri atas empat tahap yaitu, pertama penjelasan materi, yang kedua belajar dalam kelompok, yang ketiga adalah penilaian, dan yang terakhir adalah pengakuan tim.

Baik selanjutnya adalah pengertian model pembelajaran jigsaw. Pembelajaran kooperatif jenis jigsaw adalah satu jenis pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. Adapun sejarah model pembelajaran ini, jigsaw adalah salah satu teknik cooperative learning yang pertama kali diterpakan oleh Elliiot Aronson pada tahun 1971 dan dipublikasikan pada tahun 1978. Pada awalnya penelitiannya kelas jigsaw ini dipakai untuk tujuan agar mengurangi rasa kompetisi pembelajaran dan masalah ras yang terdapat disebuah kelas yang berada di Austin, Texas. Kota Texas ini termasuk mengalami masalah rasis yang sangat parah pada saat itu, dan itupun memunculkan intervensi dari sekolah-sekolah untuk menghilang kan masalah tersebut. Dan pada tahun 1971 Aronson dan beberapa lulusan pembelajaran lainnya(Aronson, Blaney, Stephen, Sikes, dan SNAPP) menciptakan jigsaw dan mencoba untuk menerapkannya didalam kelas. Dan usaha keras ini berhasil dengan sukses, dimana pembelajaran yang pada awalnya kurang berkomunikasi mulai menjadi  berkomunikasi dan mulai bekerja sama.

Teknik jigsaw terdiri  dari beberapa langkah, yaitu yang pertama adalah membagi topik dalam beberapa bagian  (sub topik). Kedua, membentuk kelompok-kelompok yang terdiri dari 4 sampai 6 orang perkelompok dengan cara heterogen. Ketiga, membentuk kelompok ahl atau expert sementara, yaitu siswa memiliki bagian sub topik yang sama membentuk kelompok ahli.

Baik selanjutnya kita membahas tentang kelebihan dan kekurangan model pembelajaran jigsaw. Pertama mari kita bahas kelebihannya dulu. Pertama, meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Kedua, menerima keragaman dan menjalin hubungan sosial yang baik dalam berhubungan dalam belajar. Ketiga, meningkatkan bekerja sama secara  kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan. Keempat, siswa yang lemah dapat terbantu dalam menyelesaikan masalah.  Adapun kekurangan dari metode  pembelajaran jigsaw yaitu, pertama jika guru tidak mengingatkan agar siswa selalu menggunakan ketrampilan kooperatif dalam kelompok masing-masing maka dikhawatirkan kelompok akan mancet dalam pelaksanaan diskusi. Kedua, jika anggota kelompknya kurang akan menimbulkan masalah dalam proses pembelajaran. Ketiga, membutuhkan waktu yang lebih lama, apalagi bila penataan ruang belum terkondisi dengan baik sehingga perlu waktu untuk merubah posisi yang dapat menimbulkan kegaduhan.

Konsep pembelajaran kooperatif jigsaw, yang pertama guru harus bisa menentukan topik pembelajaran yang akan menggunakan metode pembbelajaran ini. Setelah guru menentukan topik atau materi yang akan dibahas, maka guru harus memecahnya kedalam sub topik, artinya  satu topikk besar dipecah kedalam sub-sub topik. Dan banyaknya sub topik itu  menentukan seberapa jumlah  kelompok kecil dalam satu kelas itu.

Adapun simulasi langkah-langkah model pembelajaran tipe jigsaw. Yang pertama, menghendel kelas dengan membagi dalam kelompok-kelompok kecil. Yang kedua, jumlah anggota kelompok sesuai dengan masalah yang akan dibahas, misal ada lima masalah, maka setiap kelompok anggotanya lima orang. Selanjutnya membentuk kelompok inti, setiap kelompok inti diberikan lima permasalahan, setiap anggota kelompok mempunyai nomor dengan tujuan untuk membahas masalah sesuai dengan nomor permasalahan, kelompok-kelompok ini disebut kelompok inti. Setelah setiap anggota kelompok  mendapat permasalahan maka langkah selanjutnya  yaitu anggota setiap kelompok yang bernomor sama berkumpul menjadi satu untuk bekerja sama menjelaskan permasalahan yang sama, kelompok gabungan ini disebut kelompok ahli ( dengan aturan , untuk nomor 1 ahli permasalahan 1, nomor 2 ahli permasalahan 2, nomor 3 ahli permasalahan 3, nomor 4 ahli permasalahan 4, dan nomor 5 ahli permasalahan 5), kemudian beri  waktu diskusi 20 menit. Setelah semua permasalahan dipecahkan dan semua anggota kelompok ahli mendapatkan  jawaban maka setia anggota kelompok  ahli kembali lagi ke kelompok inti, sebagai induk dari kelompok yang sebenarnya, setiap anggotanya mensosialisasikan hasil kerja di dalam kelompok ahli. Dari hasil diskusi di kelompok ahli, kini setiap kelompok inti sekarang sudah mendapat jawaban lima permasalahan yang diberikan, maka anggota kelompok inti tinggal bertukar pengalaman sehingga semua aggota kelompok inti mendapatkan hasil yang sesama anggotanya. Selanjutnya sebagai penutup diakhir pembelajaran, siswa diberi kuis atau pertanyaan secara individu yang mencakup topik materi secara keseluruhan yang telah dibahas.

Kira-kira secara singkat seperti itulah  simulasi pembelajaran kooperatif jigsaw, dan semoga dengan pembajaran ini siswa bisa lebih aktif dalam belajar dikelas dan tidak bergantung dengan temannya yang lain. Saya rasa itu saja pembahasan ini, semoga bermanfaat, sekian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun