Punya Ide ?
Sebelum pembahasan lebih lanjut, adakah diantara kalian yang masih memiliki keraguan dalam menuliskan sebuah ide ? Jika iya, kenapa harus ragu ? Apakah ada sesuatu hal yang salah bila menuliskan sebuah ide ? Jika tidak, kenapa masih ragu ? Sebagian orang lain mengatakan bahwa ide adalah hal yang paling rumit dalam pembuatan sebuah karya. Ide hanya dapat tercipta dari orang-orang yang memiliki pikiran kritis. Pertanyaan saya bila mengenai hal ini adalah “Siapa bilang ?” Banyak kok diantara para penulis yang sebagian karyanya bukan hasil dari pemikiran kritisnya, justru melainkan dari kegiatan pribadinya dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Contohnya seperti novel Menertawakan Hidup Ala Ernest yang ditulis oleh Ernest Prakasa.
Jika sebagian penulis pemula masih memiliki keraguan dalam menuangkan berbagai idenya yang hadir, maka keinginan untuk menciptakan sebuah karya akan terhambat, berarti jalan untuk berinovasi dalam hal baru ikut menjadi lambat. Perkembangan kreativitas dalam sebuah karya akan menurun drastis. Keraguan itu membuat kita seperti diam di tempat, walapun didepan mata kita ada banyak peluang yang menanti.
Untuk masalah ini, saya mencoba untuk menanyakan pada teman-teman yang sebagian dari mereka masih berkutat dalam keraguan menuangkan ide. Ketika saya melemparkan pertanyaan mengenai hal ini, diantara mereka menjawab dengan berbagai alasan serta hipotesis masing-masing. Ada yang berpendapat bahwa,
ide itu perlu diklarifikasikan lagi, tidak sembarang dicatat ataupun dirangkai kata-katanya.
Ada yang berkata kalau ide itu,
haruslah gagasan yang masuk akal serta logis.
Dan sampai ada yang mengungkapkan hal-hal yang tak pernah saya alami sebelumnya,
terlalu banyak ide,membuat saya bingung, lagipula saya juga tidak tahuapakah dengan ide yang telah saya pikirkan dapat menghasilkan sebuah karya yang bagus atau tidak.
Mendengar pendapat tentang mereka, ingin sekali rasanya saya bantah dengan pendapat yang lebih valid lagi. Bukan bermaksud sombong, lagipula kita hidup di Negara yang demokratis. Setiap orang berhak mengajukan pendapatnya masing-masing, asalkan jangan sampai menghina ataupun menjudge seseorang. Hargailah pendapat orang lain.
Pertama, saya rasa dalam sebuah ide ada baiknya tak perlu diklarifikasikan. Kenapa ? Karena itu bisa saja membagi kategori dalam satu ide, menjadi beberapa bagian dari sebuah ide. Menurut saya, cara ini tidak praktis. Kenapa tidak praktis ? Kita tidak akan bisa fokus pada satu ide, karena ditimbun dengan berbagai ide lainnya yang telah “dipecah belah” dari tubuh sebuah ide. Pada akhirnya kita akan jadi bingung sendiri harus memilih ide yang mana. Ditambah lagi dengan ide itu tidak boleh sembarang dicatat, ini adalah hal yang salah menurut saya. Ide itu adalah gagasan murni yang keluar dari hasil pemikiran kita, kenapa juga harus tidak sembarang dicatat. Ide itu seperti jadwal, untuk memulai kegiatan dalam pembuatan karya, kita harus tahu bahan-bahan yang sudah tertera di jadwal. Artinya kita harus tahu mana ide yang harus dikembangkan untuk membuat karya, pastinya kalian akan membutuhkan catatan untuk menuliskan ide-ide kalian sebelum berkarya.
Kedua, Pernahkah kalian menonton film Harry Potter. Film yang mengandalkan imajinasi bagi siapa saja yang menontonnya. Adakah hal yang terbesit di pikiran kalian setelah menonton film tersebut. Mungkin diantara kalian ada yang merasa heran, kenapa sapu milik Harry Potter bisa terbang, kenapa Harry Potter bisa menembus tembok di stasiun kereta api. Bukankah itu tidak logis ? banyak hal yang tidak logis di film tersebut. Tapi kenapa peminat film itu banyak sekali bahkan sampai ratingnya mencapai puncak tertinggi di box office. Sebuah ide, tak selalu terbentur oleh hal-hal yang logis ataupun gagasan yang masuk akal. Ide pun bisa tercipta dari hasil khayalan kita, imajinasi yang kuat dapat membuat kita menemukan inspirasi yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan.
Menurut para pengusaha sukses, cara ini dinamakan “Berpikir di luar kotak”. Sebuah ide tak seharusnya terkukung dalam satu kotak yang pengap, ide juga perlu hal-hal lain dari luar untuk bisa berekspresi. Untuk masalah ini dibutuhkan keberanian. Beranilah berbeda dari kebanyakan orang lain, beranilah berkarya dengan imajinasi sendiri. Coba bayangkan, seandainya penulis J.K.Rowling tidak berani menuliskan hasil imajinasinya, maka novel besutannya takkan terbit, tidak akan ada filmnya, dan kita tidak akan pernah mengenal Harry Potter.
Ketiga, orang yang selalu dikaruniai banyak menghasilkan ide adalah anugerah yang amat besar bagi dirinya. Tapi bila tata caranya tidak selaras, maka idenya akan terasa sia-sia. Untuk itu saya berbagi tips buat para penulis pemula yang masih bingung dalam memilih ide-idenya yang mungkin sudah puluhan ribu gagasan dicatat di berbagai lembaran hariannya. Disini kita harus konsisten untuk memilih ide yang pantas sesuai tujuan sebuah karya. Bila kalian sudah menetapkan niat untuk membuat karya yang berbeda dari orang lain, maka yang diperlukan adalah ide yang berbeda dari yang lain. Contoh, seandainya kalian ingin menuliskan tentang teknologi masa depan, maka yang diperlukan adalah ide tentang teknologi masa depan. Simple bukan ?
Jika kalian sudah menetapkan ide kalian untuk memulai sebuah karya, kalian harus percaya dengan apa yang telah kalian pikirkan sebelumnya. Percayalah dengan ide yang telah kalian buat, layaknya seperti kata pemain Liverpool, Steven Gerrard “Kau takkan pernah tahu, bila tak mau mencobanya”. Coba dulu, bila hasilnya bagus, bersyukurlah. Bila hasilnya kurang memuaskan, kita bisa merevisi hasil karya kita dengan perubahan-perubahan yang seperlunya.
Hal yang paling utama adalah kita harus berani dalam berkarya, konsisten dengan usaha kita, dan percayalah dengan usaha yang telah kita lakukan. Tak perlu ada keraguan, ide adalah hal yang patut dicatat. Ide bukanlah mantra pemanggil bala. Jadi masihkah ragu-ragu untuk menuliskan ide ? Jika tidak. Ayo, sebagai generasi bangsa yang besar, tunjukkan pada dunia bahwa kalian berani BERKARYA.
Sebelumnya, selamat berkarya. Saya tunggu karya tulisan kalian wahai generasi kreatif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H