Dulu, saya tidak mengenal kalimat 'Traveling'. Yang saya kenal hanya kalimat umum dari orang awam, yaitu 'Jalan-jalan'. Tapi, makna dari kedua kalimat tersebut tetap berbeda. Traveling bukan sekedar jalan-jalan biasa. Bukan juga sebuah ajang memamerkan diri. Ada hal lain yang lebih dari itu. Ada pesan tersirat di setiap perjalanan yang kita lalui.
Tahun 2012 saya baru mengenal apa itu traveling. Saat itu, destinasi yang selama ini saya tunggu adalah pesona Candi Borobudur. Saya pergi bersama rombongan siswa sekolah. Sebuah perjalanan yang asyik bagi pelajar saat itu. Bahkan di tahun yang sama, gadget dengan spesifikasi mumpuni belum saya miliki. Hanya bermodal hp nokia n73, model lama. Meski agak ketinggalan dengan gadget zaman sekarang, untuk urusan kamera ternyata cukup memuaskan. Dari hal seperti ini, saya dapat pelajaran baru. Mengontrol diri dengan apa yang belum dimiliki, bagi traveler muda pastinya sangat iri jika gadget fiturnya tak mendukung aktivitas perjalanan. Apalagi koneksi internet yang sekarang dibutuhkan.
Untungnya, zaman mulai merambah penguasaan teknologi baru. Gadget dengan fitur baru bermunculan dimana-mana. Berbagai akses kemudahan bisa diraih. Jaringan baru terus ditingkatkan di berbagai pelosok negeri. Wilayah destinasi bisa kita deteksi dengan mengandalkan internet cepat, seperti Smartfren 4G LTE Advanced yang jaringannya sudah melebihi standar umum. Fasilitas dan fitur yang memadai menjadikan ponsel CDMA ini sebagai teman terbaik untuk urusan koneksi di daerah destinasi lainnya. Membuat traveler muda dapat melakukan hobi mereka yang sempat tersendat berbagai hal.
Ide lain juga muncul saat ingin pergi ke pantai Parang Tritis. Waktu itu, saya terlalu spontan menanggapi ide itu dan langsung menelusuri jalan menuju pantai tersebut. Akibatnya, hal yang tak diinginkan terjadi, seperti ponsel Smartfren andromax R yang ketinggalan di penginapan juga isi dompet yang ikut lupa dibawa. Alhasil, saya cuma manyun tidak bisa merekam pesona langit sore di pantai itu. Tambah sedih lagi, tidak bisa bawa oleh-oleh. Karena hal ini saya belajar untuk profesionalitas sebuah rencana yang matang. Mungkin rencana sekedar pengingat demi persiapan yang pasti sebelum perjalanan dimulai.
Nah, kebetulan spesifikasi Smartfren 4G LTE Advanced telah mendukung penuh soal jaringan di berbagai wilayah. Akses browsing yang cepat nggak bikin traveler geregetan. Ditambah fitur yang tersedia cukup memadai. Merekam dan berfoto bareng pesona alam akan menjadikan kepuasan tersendiri. Apalagi foto background berdua dengan pacar, bukankah tambah romantis, hehehe.
Untuk apa semua perjalanan ini? Apa yang saya capai?
Dalam keheningan dan sejuk di malam hari di kawasan Gunung Bromo, saya membuka kembali diary lama. Menuliskan jawaban dari semua yang saya lalui dalam traveling ini. Bahwa terkadang, traveling membuat saya mampu menunjukkan diri. Dari yang tidak mampu pergi ke tempat menarik sampai menguasai destinasi yang banyak diburu traveler lain. Untuk semua perjalanan, saya menganggap sebagai ajang menempa diri pribadi, seperti pemikiran dalam perencanaan yang tepat, pergaulan yang berbeda budaya, pengendalian dalam mencapai sesuatu yang saya inginkan. Saya belajar itu dalam traveling.
Sampai sekarang masih seperti itu. Ada Smartfren 4G LTE Advanced , ponsel Smartfren Andromax R yang menjadi saksi perjalanan. Sebuah kenangan indah terekam jelas di ponsel CDMA itu.
Terima kasih Smartfren.