Salah satu persiapan yang dilakukan para orangtua adalah mempersiapkan sang anak untuk"menghadapi" suasana kompetitif tersebut dengan berbagai aktivitas. Untuk itu, orangtua mendesain program kegiatan yang harus diikuti anak sejak dia berusia pra sekolah.Terkadang aktivitas tersebut belum pernah dikomunikasikan dengan anak, namun anak harus mengikutinya.
Seperti contoh nya anak yang masih berusia dini sudah pisah rancang dengan orang tua.Maka muncul lah pertanyaan-pertanyaan di benak banyak orang.Mana lebih baik,bayi sekamar atau terpisah dengan orang tua?
Dr.Ye Mon mengatakan"Tidur sekamar dengan bayi bisa menurunkan risiko kematian mendadak pada si kecil (SIDS), dan kami merekomendasikan bagi para orang tua untuk tetap melakukannya selama 6 bulan pertama dan idealnya (dilanjutkan) hingga usianya 1 tahun,"
Manfaat lain yang bisa Anda dan si kecil dapat juga antara lain: orang tua akan mendapat tidur yang cukup, memudahkan Anda untuk segera menyusui si kecil saat malam hari, serta dapat sigap terhadap hal-hal yang bisa saja terjadi pada anak.Meski begitu, benefit itu bisa berkurang kalau yang Anda maksud sekamar adalah seranjang dengan bayi. "Tidur seranjang dengan bayi justru bisa meningkatkan risiko SIDS. Sebaiknya orang tua jangan menganggap remeh hal ini," saran Dr. Ye Mon.Hal ini pun senada dengan rekomendasi American Academy of Pediatrics (AAP), terkait keselamatan bayi, Moms. Dengan kata lain, Anda bisa menyediakan boks atau ranjang bayi terpisah yang berada dalam kamar yang sama.
Namun praktik tidur seranjang antara orang tua dan bayi masih lazim dilakukan masyarakat kita, hal ini pun sebenarnya memang masih jadi perdebatan.
Zaman sekarang sudah banyak orang tua yang memasukkan anak ke sekolah dini,agar anak bisa belajar dan mengasah keterampilan nya.Contohnya orang tua yang memasukkan anak ke TK.
Salah satu aspek perkembangan anak yang ingin ditingkatkan melalu program pembelajaran di TK adaiah kreativitas. Kreativitas ini perlu dikembangkan sejak dini, karena hal tersebut dibutuhkan oleh setiap individu dalam menghadapi berbagai masalah dan tantangan kehidupan yang semakin berat.
Dari sisi proses, kreativitas dimaknai sebagai keglatan bersibuk diri secara kreatlf.Hal tersebut ditengarai dengan rasa senang dan berminat yang muncui dalam diri individu untuk melibatkan diri bertindak kreatif. Dari segi pribadi,bahasan tentang ini lebih melihat pada adanya ciri-ciri kreatlf yang muncui pada diri individu tertentu. Ciri tersebut seperti rasa ingin tahu yang besar,mempunyai daya imajinasi yang kuat,mempunyai minat yang tinggi, tekun dan ulet dalam mengerjakan tugastugas yang disenanginya.Adapun kreativitas dari sisi pendorong dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang dapat mendorong atau menghambat seseorang untuk bertindak kreatif.Dorongan ini dapat internal maupun eksternal. Jika kedua kondisi tersebut menunjang, adanya keinginan dan mendapat kesempatan untuk terlibat,maka peiuang terbentuk sikap kreatif dalam diri anak semakin besar.
Seperti telah diungkap di muka, setidaknya ada dua aspek perkembangan dalam diri anak yang periu dikembangkan sejak mereka berusia dini, yaitu kreativitas dan kemandirian.Banyak pakar mengungkap perkembangan kreativitas akan mencapai puncaknya pada usia antara 4 dan 4,5 tahun.Kedua aspek tersebut sangat diperlukan anak dalam menghadapi berbagai situasi baik di keluarga,sekolah, masyarakat ataupun pada masa-masa yang bersangkutan terjun dalam dunia kerja. Meski kedua potensi tersebut dimiliki oleh setiap manusia, namun proses perkembangannya antara satu dengan iainnya relatif berbeda. Hal itu lebih banyak tergantung pada kesempatan,dorongan dan stimulasi yang diberikan lingkungan sekitar pada diri anak.Menengarai bahwa Iingkungan akan berpengaruh besar terhadap kedua aspek tersebut, maka Iazimnya para orangtua, pendidik ataupun masyarakat memberikannya sejak dini. Tentunya stimuli tersebut harus diberikan melaiui media yang tepat, yang sesuai dengan masa perkembangan anak. Pemiiihan media yang tepat dengan sendirinya turun juga mempengaruhi perkembangan kedua aspek tersebut. Dengan begitu,untuk menyediakan media yang tepat perlu dipahami karakteristik anak pada masa-masa usia dini.
Contohnya seperti yang bisa kita lihat dari berbagai anak selebriti seperti Nikita Willy.
Pasangan Nikita Willy dan Indra Priawan sedang menikmati masa-masa menjadi orang tua baru.Putra mereka yang diberi nama Issa Xander Djokosoetono atau biasa disapa baby Issa, saat ini berusia 7 bulan.Nikita dan sang suami kerap berkonsultasi dengan dokter, membaca buku dan menghadiri workshop agar dapat memberikan pola pengasuhan yang tepat. Terbiasa mengurus suami, anak dan diri sendiri merupakan hal yang sangat keren. Terutama dalam hal mengasuh anak, nikita Willy diketahui tidak menggunakan jasa Baby Sitter.