Mohon tunggu...
Fahlevi Vici Febriyani
Fahlevi Vici Febriyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Public Relations - Universitas Mercu Buana

Nama : Fahlevi Vici Febriyani NIM : 44223010169 Mata Kuliah : Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB Dosen : Prof.Dr. Apollo , Ak , M. Si. Universitas Mercu Buana Meruya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Quiz_Diskursus Sigmund Freud dan Fenomena Kejahatan Korupsi di Indonesia_Fahlevi Vici Febriyani

15 Desember 2023   02:54 Diperbarui: 15 Desember 2023   02:54 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nama: Fahlevi Vici Febriyani
NIM: 44223010169
Mata Kuliah : Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB
Dosen : Prof.Dr. Apollo , Ak , M. Si.

Latar Belakang

Pada tahun 1879, ilmu psikologi dianggap sebagai ilmu yang mandiri ketika Wilhelm Mundt mendirikan laboratorium psikologi di Jerman. Sejak itu, ilmu psikologi berkembang pesat dengan munculnya berbagai aliran di dalamnya. Salah satu aliran yang penting adalah konsep kepribadian, yang memiliki beragam definisi, termasuk salah satunya dari aliran psikoanalisis.

Teori psikoanalisis berusaha menjelaskan hakikat dan perkembangan kepribadian. Teori ini menekankan motivasi, emosi, dan aspek-aspek internal lainnya. Psikoanalisis berpendapat bahwa konflik-konflik psikologis, terutama pada anak-anak atau usia dini, memainkan peran penting dalam perkembangan kepribadian. Sigmund Freud, seorang tokoh utama dalam psikoanalisis, merumuskan teorinya berdasarkan pengalaman dengan pasien, analisis mimpi, dan bacaan luasnya.

Freud memandang kesadaran manusia sebagai hanya sebagian kecil dari kehidupan mental, sementara sebagian besar adalah ketaksadaran atau alam tak sadar. Ia menggambarkan alam sadar dan tak sadar sebagai gunung es, di mana hanya sedikit yang terlihat (alam sadar) dibandingkan dengan yang tidak terlihat (alam tak sadar). Freud juga memandang manusia sebagai makhluk deterministik, diatur oleh kekuatan irasional, alam bawah sadar, dorongan biologis, dan insting sejak usia enam tahun pertama.

Meskipun psikoanalisis mendapat banyak kritikan, terutama dari aliran behaviorisme seperti H.J. Eysenck, pandangan Freud memiliki pengaruh besar dalam berbagai bidang, termasuk sosiologi, antropologi, ilmu politik, filsafat, dan kesenian. Dalam psikologi, terutama dalam teori kepribadian, pengaruh psikoanalisis masih terlihat, karena banyak teori modern yang setidaknya mempertimbangkan atau mengkritik gagasan-gagasan Freud.

Psikoanalisis Sigmund Freud

Psikoanalisis adalah ilmu yang dirancang oleh Sigmund Freud dan para pengikutnya untuk memahami cara kerja serta tingkah laku manusia. Pada awalnya, istilah psikoanalisis hanya terkait dengan Freud, sehingga istilah "psikoanalisis" dan "psikoanalisis Freud" dianggap sama. Namun, beberapa pengikut Freud kemudian mengembangkan ide-ide mereka sendiri dan meninggalkan istilah psikoanalisis, memilih nama baru untuk menggambarkan ajaran mereka. Contoh terkenal termasuk Carl Gustav Jung dan Alfred Adler, yang menciptakan istilah "psikologi analitis" dan "psikologi individual" untuk merinci konsep-konsep mereka.

Psikoanalisis dapat diterapkan dalam tiga hal:
1. Sebagai metode penelitian tentang pikiran.
2. Sebagai ilmu pengetahuan sistematis tentang perilaku manusia.
3. Sebagai metode pengobatan untuk masalah psikologis atau emosional.

Teori Psikoanalisis sendiri dikembangkan oleh Sigmund Freud dan memiliki dua peran utama, yaitu sebagai teknik terapi dan sebagai suatu aliran dalam bidang psikologi. Sebagai aliran psikologi, psikoanalisis banyak membahas tentang kepribadian, khususnya mengenai struktur, dinamika, dan perkembangannya.

Teori psikoanalisis yang dibuat oleh Sigmund Freud adalah pandangan lengkap tentang kepribadian yang sangat memengaruhi bidang ilmu sosial, seni, dan masyarakat secara umum. Meskipun begitu, teori ini juga mendapat banyak kritik, terutama karena Freud tidak mengembangkannya dengan metode ilmiah yang baik. Beberapa kritik mencakup kurangnya laporan riset yang sistematis, tanpa definisi operasional, tanpa eksperimen kontrol, tanpa pengukuran kuantitatif, dan kurangnya bukti hubungan antar gejala. Karl Popper bahkan menyebut psikoanalisis sebagai pseudosains, atau ilmu semu. Eysenck juga melihat psikoanalisis sebagai cara untuk menginterpretasi peristiwa daripada sebagai ilmu (Alwisol, 2008: 38 Fikri, I. F., Ismail, S. N., Zainiyati, H. S., & Kholis, N. (2023)).

Secara praktis, psikoanalisis adalah metode untuk menggali pengalaman emosional yang menjadi sumber gangguan mental dan represi. Metode ini diyakini dapat membantu individu memahami konflik-konflik dalam pikiran bawah sadar mereka (Andi, 2006: 258). Para ahli psikoanalisis meyakini bahwa teknik seperti katarsis dan asosiasi bebas dapat menyembuhkan berbagai penyakit dan gangguan perilaku manusia (Alwisol, 2008: 3). Katarsis melibatkan pelepasan energi emosional yang terkait dengan konflik bawah sadar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun