Mohon tunggu...
Fahira Arifin
Fahira Arifin Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Mahasiswa gizi Poltekkes Kemenkes Makassar

Membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Gizi dan Risiko Leukemia: Mungkinkah Diet Sehat Menurunkan Risiko?

21 Agustus 2024   11:39 Diperbarui: 21 Agustus 2024   11:51 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Leukemia dan Hubungannya dengan Gizi: Panduan Lengkap

Leukemia adalah jenis kanker darah yang mempengaruhi sumsum tulang dan sistem limfatik. Penyakit ini ditandai dengan produksi sel darah putih abnormal yang tidak berfungsi dengan baik, mengganggu produksi sel darah merah dan trombosit. Ada berbagai jenis leukemia, termasuk leukemia limfoblastik akut (ALL), leukemia mieloblastik akut (AML), leukemia limfositik kronis (CLL), dan leukemia mielositik kronis (CML).

Pengaruh Gizi pada Kesehatan Penderita Leukemia

Gizi memainkan peran penting dalam mendukung kesehatan penderita leukemia. Nutrisi yang baik tidak hanya membantu dalam proses pemulihan tetapi juga dapat mempengaruhi efektivitas pengobatan dan kualitas hidup secara keseluruhan. Berikut beberapa aspek penting tentang hubungan antara gizi dan leukemia:

Dukungan Sistem Kekebalan Tubuh

Sistem kekebalan tubuh seringkali melemah akibat leukemia dan pengobatan yang dilakukan, seperti kemoterapi. Asupan gizi yang cukup, terutama vitamin dan mineral, dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh. Vitamin C, misalnya, berfungsi sebagai antioksidan yang melindungi sel dari kerusakan oksidatif dan mendukung produksi sel darah putih yang sehat. Vitamin D juga penting karena dapat memodulasi fungsi kekebalan tubuh dan meningkatkan respons terhadap infeksi.

Mengelola Efek Samping Pengobatan

Pengobatan leukemia, termasuk kemoterapi dan radioterapi, sering kali menyebabkan efek samping seperti mual, muntah, dan penurunan nafsu makan. Memastikan asupan gizi yang tepat dapat membantu mengatasi efek samping ini. Makanan yang kaya akan protein, seperti daging tanpa lemak, ikan, dan produk susu, dapat membantu mencegah malnutrisi dan menjaga massa otot selama pengobatan. Selain itu, menambahkan rempah-rempah seperti jahe dan kunyit ke dalam diet bisa membantu mengurangi mual.

Pemulihan dan Kesehatan Jangka Panjang

Gizi yang baik mendukung proses pemulihan dan dapat memperbaiki hasil jangka panjang. Karbohidrat kompleks, seperti yang terdapat dalam biji-bijian, sayuran, dan buah-buahan, memberikan energi yang dibutuhkan tubuh selama pemulihan. Mineral seperti seng dan selenium juga berperan dalam proses penyembuhan dan mempercepat regenerasi jaringan. Selain itu, asam lemak omega-3 yang ditemukan dalam ikan berlemak seperti salmon dapat membantu mengurangi peradangan dan mendukung kesehatan jantung.

Pencegahan Infeksi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun