Mohon tunggu...
Fahim Ridho Irawan
Fahim Ridho Irawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

game, reading, jogging

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KKN-T UMSIDA Inovasi Pengelolahan Sampah Organik Melalui Budidaya Magot di Desa Tambak Kalisogo

15 September 2022   22:20 Diperbarui: 15 September 2022   22:23 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membangun Ekonomi Kreatif Desa (Dokpri)

Perkembangan zaman membuat konsep ekonomi menjadi semakin berkembang, sehingga sudah banyak orang yang mulai melakukan kegiatan ekonomi. Bahkan, sudah banyak anak muda yang terjun ke dalam dunia ekonomi. Selain itu, konsep ekonomi semakin berkembang juga disebabkan karena adanya perkembangan teknologi yang semakin lama semakin modern. 

Salah satu bentuk upaya mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) melakukan kegiatan untuk menciptakan lingkungan yang sehat, bersih, dan mengubah sampah organik menjadi material yang memiliki nilai yang bermanfaat yaitu sebagai makanan magot agar masyarakat Desa Tambak Kalisogo bisa meningkatkan ekonomi kreatif terkait budidaya magot Kamis (15/09/2022).

Mahasiswa yang tergabung dalam kuliah kerja nyata - terpadu (KKN-T) bertema "Desa berdaya saing melalui kolaborasi menuju kesejahteraan masyarakat" Umsida berharap kegiatan ini mampu membuat masyarakat sadar akan pentingnya dalam menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan supaya terhindar dari wabah penyakit, serta juga bisa meningkatkan ekonomi kreatif.

Di tengah Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, Mahasiswa yang tergabung dalam kuliah kerja nyata - terpadu (KKN-T) mengajak masyarakat sekitar untuk melakukan pencegahan dengan melakukan 5M (Membersikan sampah di lingkungan Desa, Memilah sampah di TPS,  Menghancurkan sampah yang sudah tidak bisa di daur ulang, Membersikan tempat budidaya magot, Mendaur ulang/memanfaatkan limbah bekas agar tidak menjadi sarang nyamuk.

Kegiatan budidaya magot ini memanfaat sampah organik yang di kelolah menjadi makanan magot untuk sehari-harinya, serta bisa mengurangi sampah yang semakin banyak di wilayah sidoarjo. Dengan menggunakan metode lalat BSF (Black Soldier Fly) yang dipanen untuk menghasilkan pakan ternak lele. 

Budidaya maggot sebagai pakan ternak ini sudah tidak asing lagi karena merupakan salah satu pakan alternatif yang memiliki kandungan asam amino dan protein sebesar 40-50% serta mudah dibudidayakan secara massal. Kegiatan ini diawali dengan adanya sosialisasi BUMDES Desa Tambak Kalisogo untuk meningkatkan pendapatan perekonomian masyarakat Desa Tambak Kalisogo, serta bisa membantu masyarakat di wilayah sidoarjo dalam memberikan pakan ternak unggas, ikan, dan burung.

Proses budidaya maggot diawali dengan pembuatan media penetasan telur dalam wadah plastik. Media yang digunakan yaitu dedak yang dicampurkan dengan air agar dedak tetap dalam kondisi lembab. Penambahan air pada dedak dilakukan 2-3 hari sekali agar tetap dalam kondisi lembab. Telur-telur tersebut diletakkan diatas penampang yang terbuat dari kawat yang memiliki pori-pori kecil dengan dilapisi tisu agar telur tidak bersentuhan langsung dengan media karena telur akan mati. Proses penentasan telur berlangsung selama 3-5 hari.

“Baby Maggot” ialah maggot yang baru saja menetas dan jatuh kedalam media untuk bertahan hidup. Baby maggot berkembang selama kurang lebih 7 hari setelah masa penetasan telur berlangsung. Lalu baby maggot yang sudah berukuran 3-4 cm dipindahkan dalam media pembesaran. 

Media pembesaran maggot menggunakan rak yang terbuat dari kayu. Pada proses pembesaran maggot inilah, diperlukannya sampah organik sebagai pakan untuk maggot berkembang. Sampah organik yang digunakan biasanya berasal dari sampah dapur. Sampah-sampah tersebut dicacah atau dihaluskan terlebih dahulu agar dapat dicerna oleh maggot. 

Maggot setelah berumur 15-20 hari dapat dipanen. Proses panen maggot dilakukan dengan menggunakan ayakan senderhana. Maggot yang sudah dipanen dapat dijual dan dijadikan sumber protein untuk pakan ternak sehingga meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Tambak Kalisogo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun