Mohon tunggu...
Fahimatul Ulumiah
Fahimatul Ulumiah Mohon Tunggu... Guru - Guru di RA Al Ihsan

seorang mahasiswa, peneliti, pendidik yang memiliki segala hal untuk dicurahkan idenya. Ingin menjadi sosok yang bermanfaat tanpa harus merendahkan orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menjadi Hebat, Lewat Jalur Guru TK Kuat

10 Juni 2024   12:51 Diperbarui: 10 Juni 2024   14:13 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Seperti yang kalian ketahui, saya merupakan pengajar di salah satu Raudhatul Athfal di Kota Kediri. Banyak yang mendukung dengan kata "diistiqomahkan saja, anggap sebagai batu loncatan karir kamu kedepannya", ada juga yang berkata " kamu lo lulusan PGSD kenapa kok ambil pekerjaan di Lembaga TK atau Taman Kanak2.  

Padahal kamu tahu sendiri cara menghadapi anak usia <6 th berbeda anak usia >6 th." Ada juga yang bilang "eman-eman ijazah mu, sulit di zaman sekarang untuk mendapat gaji tambahan jika tidak linier antara jurusan dan pekerjaan yang diambil" dan masih banyak sebenarnya pro dan kontra pada profesi saya sekarang ini.
Kalau boleh jujur awalnya saya juga meragukan keputusan yang saya ambil untuk mengajar di TK tersebut. Akan tetapi saya punya prinsip " dimana saya masih bermanfaat bagi orang lain kenapa tidak". Alhasil saya mencoba mengambil sisi positif dari keputusan saya.
Pertama mungkin jika saya mengajar di TK saya masih bisa pulang diatas jam 12 siang. Dimana masih ada banyak waktu untuk kegiatan positif lainnya dan mengabdikan diri saya pada orang tua.
Kedua mendapat ilmu baru tentang tantrum, pengenalan emosi pada anak, menggali bakat dan minat anak, dan masih banyak lagi dimana tidak semua ilmu tersebut disampaikan dalam bangku perkuliahan. Pertama kali saya mengajar tidak langsung pegang kelas secara mandiri, akan tetapi masih menjadi pendamping dari guru yang pengalamannya lebih banyak dari saya. 

Dari situlah saya banyak belajar kembali strategi dalam menaklukkan hati anak, menertibkan anak, membiasakan ucapan dan perbuatan positif, mengatasi ketantruman anak yang mungkin hanya ibu dan ayahnya saja yang bisa, melakukan pendekatan emosional pada anak, dan lain sebagainya.
Alasan ketiga yaitu saya belajar kata-kata ikhlas, pantang menyerah, sabar dari profesi ini. Seperti yang kita ketahui banyak yang beranggapan jadi guru tk itu harus punya sabar yang berlimpah, rasa ikhlas yang dalam, dimana gaji yang tak seberapa memiliki tugas yang luar biasa. Tapi mirisnya banyak juga anggapan jadi guru tk itu mudah, tinggal bernyanyi, bermain, berhitung pulang healing dan blablabla. 

Emang mudah jika hanya mengamati dan berucap saja , tapi sulit untuk dirasakan. Ngelus dada ketika lagi capek-capeknya, anak bermain sulit dikendalikan, tidak bisa dibilangin, bertengkar, nangis dengan volume tinggi, ruang kelas berantakan dan arrgh. Tapi dari situlah kata sabar tanpa batas itu nyata adanya.
Keempat, didewasakan oleh tugas administrasi di obati inner childnya oleh rekreasi. Yaps benar, saya itu tipe orang yang mau pergi kemana-mana harus jelas 5W 1H nya, dengan siapa?, tujuannya apa?, acaranya kapan? Sampai malam ndak? Itu harus jelas. Dan karena itu menjadikan jarang keluar kecuali urusan yang penting saja. 

Daan, kegiatan belajar Taman Kanak2 terdapat kegiatan outing class mengeksplorasi dunia luar sesuai dengan topik pembelajaran. Alhasil sambil mendampingi anak belajar, saya juga bisa menjernihkan pikiran dengan suguhan pemandangan luar biasa, yang mungkin tidak bisa saya datangi sendiri tanpa keluarga.
Dan itulah beberapa alasan positif yang saya ambil hikmahnya dari pekerjaan yang mulia ini. Mungkin kamu juga merasakan apa yang saya rasakan, dan akan saya sampaikan juga padamu "Jangan berhenti bersyukur, pelan-pelan rezeki mu sudah ada yang ngatur, percayalah, jalan rezeki lain mungkin terbuka lebar bagi orang-orang yang pandai bersyukur. Jangan patah semangat, terus lakukan yang terbaik Tuhan senang dengan hamba-hambaNya yang kuat dan giat"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun