Bagi seorang guru, dunia mengajar adalah tempat dimana sang guru dapat menerapkan ilmu yang sudah dimiliki selama menjalankan pendidikan sebelumnya.
Banyak guru yang mungkin bisa di anggap tidak sesuai dengan ekspetasi  siswa, namun banyak juga guru yang dianggap humble hingga bisa sangat dekat dengan siswanya. Keberhasilan seorang pengajar dapat dilihat akan bagaimana keterampilannya dalam mengajarsiswa.
Problem Based Learning
Kurikulum yang berhubungan dengan masalah dunia nyata. Dengan dua karateristik yakni autentik dan subjek dari kulikurum. Problem Based Learning (PBL) marupakan rangkaian aktivitas. Dimana menempatkan kata kunci dari proses pembelajaran artinya tanpa masalah maka pembelajaran tidak bisa berjalan.
Langkah yang perlu dilakukan hanya menjalankan dua fase, fase pertama yakni orientasi terhadap masalah yang akan dihadapi oleh siswa. Fase kedua, mengorganisasikan siswa untuk belajar.
Tujuan pembelajaran ini menurut Rohman (2011: 189), menyatakan bahwa tujuan pembelajaran PBL, yaitu :
- Mendorong kerjasama penyelesaian tugas antar siswa
- Memiliki elemen belajar mengajar sehingga mendorong tingkah laku pegamatan siswa
- Melibatkan siswa dan menyelidiki penelitian secara mandiri.
- Melibatkan beberapa ranah sehingga hasilnya bisa lama diingat oleh siswa.
- Membangun optimisme siswa.
Holistic Education
Prinsipnya mengapresiasi semua potensi yang sudah dimiliki oleh siswa. Baik emosional hingga spiritual. Tujuannya membantu anak untuk mengembangkan potensi yang sudah ada sebenrnya dalam diri.
Prinsip pendidikan holistik antara lain,:
- Berpusat kepada Tuhan yang menciptakan hidup
- Pendidikan sebagai trasformasi
- Berkaitan erat dengan proses perkembangan masing-masing individu
- Selalu menghargai kreativitas
- Selalu aktif dan berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat
- Memperkokoh spiritual sebagai inti hidup dan juga pusat pendidikan
- Mengajukan sebuah praktek mengajar
- Berinteraksi akan prespektif yang berbeda.
Terdapat dua metode dalam pembelajaran holistik :
- Pembelajaran dengan menggunakan seluruh bagian otak, maksutnya pembelajaran menggunakan sebanyak mungkin indra untuk ikut terlibat di dalamnya.
- Pembelajaran melalui Multiple Intellegence (kecerdasan ganda) atau mempelajari jenis kecerdasan yang paling menonjol pada diri anak.