Ini yang dimaksut dengan memori jangka pendek. Hanya menyimpan memori dengan sementara dan tidak permanen. Namun tidak menutup kemungkinan juga bahwa memori jangka pendek dapat menjadi memori ingatan yang permanen. Memori  jangka pendek bertahan hanya sekitar 18-30 detik.
Jika ada memori jangka pendek maka ada juga memori jangka panjang. Memori jangka panjang ini adalah unsur pusat perkembangan kognitif yang memusatkan seluruh yang di dalamnya individu menyimpan informasi yang ia terima sepanjang waktu. Kapasitasnya untuk menyimpan informasi yang mendetail tetaplah tidak tertandingi.
Lalu apakah memori bisa rusak atau hilang data-data yang disimpan ? jawabnnya bisa
Terdapat beberapa penyebab ganguuan pada memori otak.
Cedera otak traumatis, kebanyakan penemuan pada ingatan adalah hasil penelitian yang melukai daerah otak tertentu pada tikus atau prtimata. Bagaimana dengan manusia ? hal ini biasa terjadi diakibatkan karena ketaumaan atas suatu pekerjaan baik disengaja ataupu tidak.
Penyakit Neurodegeneratif, penyakit ini dapat mengakibatkan kehilangan ingatan. Kehilangan ingatan ini sering kali merupakan korban dari kerusakan saraf umum. Untuk saat ini, penyakit ini tidak dapat disembuhkan.
Beberapa yang paling umum (dan, sebagai akibatnya, paling banyak diteliti) termasuk penyakit Alzheimer , demensia , penyakit Huntington , multiple sclerosis , dan penyakit Parkinson .Â
Tidak ada yang bertindak secara khusus atas ingatan; sebaliknya, kehilangan ingatan seringkali merupakan korban dari kerusakan saraf umum. Saat ini, penyakit ini tidak dapat disembuhkan, tetapi penelitian tentang sel induk, psikofarmakologi, dan rekayasa genetika menjanjikan banyak hal.
Mereka yang mengidap penyakit Alzheimer umumnya menunjukkan gejala seperti tersesat sesaat pada rute yang sudah dikenal, menempatkan harta benda di lokasi yang tidak tepat dan distorsi ingatan yang ada atau benar-benar melupakan ingatan. Peneliti sering menggunakan paradigma Deese -- Roediger -- McDermott (DRM) untuk mempelajari efek penyakit Alzheimer pada memori.Â
Paradigma DRM menyajikan daftar kata seperti doze, pillow, bed, dream, nap, dll, dengan tema kata yang tidak dihadirkan. Dalam hal ini, kata temanya adalah tidur. Pasien penyakit Alzheimer lebih mungkin mengingat kata tema sebagai bagian dari daftar asli daripada orang dewasa yang sehat.Â
Ada kemungkinan hubungan antara waktu encoding yang lebih lama dan peningkatan memori palsu di LTM. Para pasien akhirnya mengandalkan inti informasi daripada kata-kata spesifik itu sendiri. [33] Alzheimer menyebabkan respons inflamasi yang tidak terkontrol yang disebabkan oleh pengendapan amiloid yang ekstensif di otak, yang menyebabkan kematian sel di otak.Â