Mohon tunggu...
Silfi Fahima
Silfi Fahima Mohon Tunggu... menulis, membaca dan bercerita

semua hal akan terasa lebih bermakna jika kita lakukan bersama dengan orang yang kita cinta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Efektif Ngak Sih Kalau Belajar Begini?

4 Oktober 2020   18:10 Diperbarui: 4 Oktober 2020   18:13 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernah gak sih kita berfikir apakah anak kita merasa nyaman degan belajar dan pembelajaran yang sedang ia tekuni sekarang ?

Kagiatan belajar merupakan hal yang sudah sangat tak asing bagi seluruh orang tanpa terkecuali. Belajar bahkan menjadi hal wajib untuk semua orang yang ingin mencapai suatu keinginan. Belajar adalah kegiatan yang dimana terjadi efek permanen sebagai hasil dari pengalaman, latihan atau hal yang sudah pernah dikerjakan. Belajar memiliki teori tersendiri yakni menaruh perhatian pada hubungan antara variabel-variabel yang menentukan hasil.

Dalam belajar setiap orang memiliki cara tersendiri untuk memahami apa yang ia pelajari, itu jika seseorang tersebut sudah mengetahui bagaimana cara belajar sesuai dengan kebutuhan dirinya sendiri. Namun bagaimana dengan anak balita dan masih dini menghadapi proses belajar tersebut. 

Jelas mereka tidak bisa menentukan bagaimana cara belajar efektif untuk dirinya sendiri. Dalam hal ini orang tua adalah pendukung terbesar dalam menentukan bagaimana pola belajar yang efektif dan mudah dipahami oleh anak.

Sebelum menentukan bagaimana cara mereka belajar maka orang tua juga harus memahami bagaimana ciri umum dalam belajar.

Aktif, dimana si kecil akan bereksploasi tentang pengetahuannya baik di luar atau di dalam ruangan. Tidak hanya itu mereka juga akan secara langsung menemukan hal-hal baru, ide baru yang mungkin akan memenuhi pemahaman mereka tentang hal yang sebelumnya mereka temukan.

Melibatkan pengetahuan sebelumnya, pemikiran anak usia dini ibarat puzzel yang tersebar di berbagai tempat. Pengetahuan yang ia dapatkan sebelumnya akan selalu di sangkut pautkan dengan pengetahuan yang baru mereka dapatkan.

Contoh : sebelumnya mereka tahu jika daun berwarna hijau dan pada kesempatan berikutnya mereka melihat seekor ulat hijau tengah makan daun. Pemikiran pertama yang ada dibenaknya adalah warna daun dan ula sama-sama berwarna hijau.

Terjadi dalam lingkungan sosial kompleks, yakni melibatkan segala sesuatu yang berada di sekitar lingkungan mereka. Mulai dari orang, hal-hal yang mereka gunakan, kata-kata yang mereka dengar sampai tindakan yang mereka ambil.

Konteks otentik, membiarkan mereka untuk berkembang atau terus memikirkan  dan melihatkan ide yang sudah mereka dapatkan sehingga dapat memunculkan rasa keingin tahuan terhadap sesuatu.

Motivasi dan keterlibatan kongnitif, hal mendukung yang dapat membuat anak akan terus belajar adalah sesuatu hal atau teka-teki yang belum terpecahkan. Hal ini dapat berupa apapun, dari hal ini juga dapat menciptakan motivasi dan terciptanya pola fikir sehingga si kecil tidak gampang menyerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun