Mohon tunggu...
Fahimah Dzakiyyah
Fahimah Dzakiyyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Hobi saya badminton

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnnya Stimulus Kognitif pada Anak Usia Pertengahan dan Akhir

4 Desember 2024   22:14 Diperbarui: 4 Desember 2024   22:29 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pentingnya Stimulasi Kognitif pada Anak Usia Pertengahan dan Akhir

Perkembangan kognitif pada anak usia pertengahan dan akhir (sekitar 6-12 tahun) merupakan fase penting dalam pembentukan kemampuan berpikir logis, pemecahan masalah, dan pemahaman yang lebih kompleks terhadap dunia. Pada tahap ini, anak-anak berada dalam fase operasional konkret menurut teori perkembangan kognitif Piaget. Mereka mulai dapat memahami konsep-konsep seperti sebab-akibat, klasifikasi, dan penalaran logis, namun masih memerlukan dukungan dari objek konkret untuk memahami abstraksi.

Mengapa Stimulasi Kognitif Penting?

Stimulasi kognitif membantu anak mengembangkan kemampuan mental yang esensial untuk keberhasilan akademik dan kehidupan sehari-hari. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa stimulasi yang tepat dapat:

  1. Mengoptimalkan Potensi Belajar: Anak yang sering diberikan tantangan intelektual lebih mampu mengembangkan strategi belajar yang efektif.
  2. Meningkatkan Kreativitas: Kegiatan yang melibatkan pemecahan masalah atau eksplorasi ide baru mendorong anak untuk berpikir inovatif.
  3. Memperkuat Fungsi Eksekutif: Seperti perencanaan, pengendalian diri, dan pengambilan keputusan.
  4. Mendukung Keseimbangan Emosional: Anak yang aktif secara kognitif cenderung lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan.

Bentuk Stimulasi Kognitif yang Efektif

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menstimulasi kognitif anak pada usia ini meliputi:

  1. Permainan Edukatif: Misalnya, puzzle, permainan strategi, atau board game yang melatih logika dan pemecahan masalah.
  2. Kegiatan Membaca dan Diskusi: Mendorong anak membaca buku yang sesuai usianya dan berdiskusi tentang isi bacaan.
  3. Eksplorasi Sains dan Teknologi: Melalui eksperimen sederhana atau penggunaan aplikasi edukatif yang interaktif.
  4. Belajar dalam Kelompok: Berinteraksi dengan teman sebaya dapat memperkaya perspektif dan melatih keterampilan sosial.
  5. Proyek Kreatif: Seperti seni, kerajinan, atau membuat cerita yang menggabungkan elemen imajinasi dan logika.

Peran Orang Tua dan Guru

Orang tua dan guru memegang peranan penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan kognitif anak. Mereka dapat memberikan waktu, perhatian, dan sumber daya yang dibutuhkan untuk mendorong anak belajar. Selain itu, memberikan pujian dan penguatan positif saat anak menyelesaikan tugas kognitif juga membantu meningkatkan motivasi mereka.

Kesimpulan

Stimulasi kognitif pada anak usia pertengahan dan akhir adalah investasi jangka panjang yang berdampak besar pada perkembangan intelektual, emosional, dan sosial mereka. Dengan memberikan stimulasi yang tepat, anak dapat tumbuh menjadi individu yang berpikir kritis, kreatif, dan adaptif terhadap berbagai tantangan di masa depan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun