Mohon tunggu...
Fahed Syauqi
Fahed Syauqi Mohon Tunggu... Penulis - Cirebon, NGO Enthusiast, CEO Berlin Community, Director of Medcamp, Researcher at Center World Trade Studies UGM

Luruskan niat, perbanyak shalawat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

"SEBAYA" Inovasi Santri untuk Negeri Menyongsong Indonesia Maju 2045

22 Oktober 2022   11:31 Diperbarui: 22 Oktober 2022   11:39 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Semangat Santri tak akan henti (Dokpri)

Santri sangat identik dengan budaya gotong royong dan saling asih. Saat saling menyapa, santri melontarkan senyuman penuh dengan makna. Dalam setiap perbincangannya, santri pun mengulas begitu banyak masalah sosial yang datang silih berganti. Tak heran, bila setiap ngopi atau ngobrol inspirasi, mereka memiliki banyak solusi yang dijalankan secara manusiawi. Masalah kemanusiaan sedang menjadi sorotan saat ini. Hal ini bisa dilihat dari bagaimana tragedi kanjuruhan yang menelan banyak korban. Sikap santri terhadap kasus tersebut harus kritis dan tidak apatis. Di era teknologi, kita dihadapkan untuk dapat kritis dalam mencerna segala informasi. Informasi digital telah mengubah gaya hidup manusia yang begitu pesat. Dewasa ini, kita bisa mendapatkan informasi hanya dalam kurun waktu seperkian detik. Oleh karenanaya, sikap adaptif terhadap era society 5.0 sangat diperlukan bagi setiap generasi. 


Sebaya berasal dari kata baya atau sama. Dalam menjalankan sikap adaptif, sebaya memiliki peran terhadap literasi digital yang harus diikuti dengan rasa percaya diri. Kenapa rasa percaya diri penting dimiliki setiap generasi? Dengan rasa percaya diri, generasi tersebut akan bangkit dan berkembang lebih baik sehingga dapat mengurangi rasa kesenjangan terhadap setiap masalah yang kita hadapi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sebaya memiliki dua makna penting yakni sama umurnya atau (tuanya) dan sejajar (KBBI Daring, 2016). Dalam menghadapi era digital, kita seringkali dihadapkan dengan akses yang masih sulit termasuk jaringan internet. Namun, hal tersebut akan mulai sirna ketika kita memiliki rasa percaya diri yang sama bahkan jauh kedepan. Sudah banyak kisah di luar sana yang menggambarkan bahwa akses bukanlah menjadi penghalang ketika kita ingin menyongsong pendidikan yang gemilang. Santri pun memiliki karya-karya hebat disetiap generasinya. Hal tersebut dapat kita jadikan semangat berkarya dalam menyelesaikan setiap masalah sosial yang datang silih berganti.

Dalam pengembangan arti makna sebaya, kami memiliki sebuah ide yang sedang dijalankan yakni Setiap BulAn BerkarYa (SEBAYA). Kegiatan usaha melalui digital berkembang pesat seiring dengan perkembangan zaman. Hal ini membuka peluang-peluang baru dalam mengembangkan bakat setiap individu. 

Hasil studi yang dilakukan oleh Google, Temasek, Bain, & Company (2021) menunjukkan bahwa nilai investasi ekonomi digital Indonesia sepanjang Q1-2021 sebesar 4,7 miliar USD (Google, Temasek, Bain & Company, 2021). 

Hal ini menyebabkan Indonesia sebagai tujuan investasi ekonomi digital terpopuler di Asia Tenggara. Selain itu, Indonesia pun memiliki potensi ekonomi digital mencapai 4,531 triliun pada tahun 2030. Melihat dari peluang tersebut, para generasi muda termasuk santri harus lebih adaptif terhadap perkembangan ekonomi digital. SEBAYA merupakan sebuah program yang diinisiasi dari mata kuliah Information Technology and Literacy untuk menumbuhkan minat dan bakat para mahasiswa di kampus Bunga Bangsa Cirebon. Mahasiswa diajak untuk lebih komunikatif dalam pembelajaran sehingga diharapkan dapat memunculkan ide-ide menarik dan bernilai di setiap karyanya. Mahasiswa pun bisa berkarya dalam bentuk apapun, termasuk video dan tulisan. Hal ini diharapkan dapat mengembangkan daya pikir kritis dan inovatif.


Sebaya pun sudah mulai muncul dipermukaan. Hal ini mendapatkan tanggapan yang positif dari mahasiswa terkait pemberian tugas dan mata kuliah yang tidak memberatkan dan dapat meningkatkan kemampuan atau bakat mahasiswa tersebut. Dalam penyampaian pun, para mahasiswa dapat berkomunikasi dengan aktif karena pembelajaran diberikan secara sebaya atau sejajar. SEBAYA melalui Mixed and Match atau (Penggabungan antara nilai kreatif dan Inovatif, serta penggunaan media yang tempat untuk berbagi) diharapkan dapat memberikan nilai yang bermutu tinggi dari santri untuk negeri.

 Sebaya pun menganut prinsip digital humanities yakni The center was not only famous for its public forums but also for its academic and scholarly resources (Tso, 2019). Semoga dapat bermanfaat dan berkah amiin. Selamat Hari Santri Nasional 2022 #HSN2022. Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan.

Sumber :

Google, Temasek, Bain & Company. (2021). e-Conomy SEA 2021. Google.
KBBI Daring. (2016). Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring. Diambil kembali dari Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Tso, A. W.-b. (2019). Digital Humanities and New Way of Teaching. Springer Nature Singapore, 48-49.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun